Buntut Anggaran Kemendiktisaintek Dipangkas, Besaran UKT Berpotensi Melonjak

TIKTAK.ID – Uang Kuliah Tunggal (UKT) mahasiswa berpotensi naik akibat pemangkasan anggaran oleh Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek). Pasalnya, hampir setengah dari anggaran untuk riset terkena pemangkasan. Padahal, riset yang ada di Kemendiktisaintek adalah jalan untuk mengakses mutu dan relevansi yang juga bagian dari Tridharma perguruan tinggi.
“Jika dipotong, khawatir malah kampus menaikkan UKT. Ini kan sensitif. Kami tidak mau membuat social unrest (gejolak sosial),” ujar Sekretaris Jenderal Kemendiktisaintek, Togar M. Simatupang, seperti dilansir Tempo.co pada Selasa (11/2/25).
Sementara itu, Menteri Diktisaintek, Satryo Soemantri Brodjonegoro mengkhawatirkan pemangkasan anggaran itu bakal mendorong perguruan tinggi untuk mencari sumber pendanaan tambahan. Dia mengatakan upaya-upaya tersebut harus dilakukan demi mendukung pengembangan perguruan tinggi, usai dana risetnya dipangkas.
Baca juga : Pengamat Jawab Isu Sosok yang Ingin Pisahkan Prabowo dengan Jokowi
“Kalau tidak ada opsi lain, maka terpaksa menaikkan uang kuliah,” ungkap Satryo.
Guna mengantisipasi hal tersebut, Satryo pun berjanji tak akan memangkas anggaran yang dialokasikan untuk Pusat Unggulan Antar-Perguruan Tinggi. Sebelumnya, berdasarkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025, dana untuk Pusat Unggulan Antar-Perguruan Tinggi dikurangi sebesar 50 persen. Artinya, pagu awal yang semula Rp250 miliar berkurang menjadi Rp125 miliar.
“Kami kembalikan lagi pada pagu awal. Sebab, ini merupakan program bantuan langsung kepada perguruan tinggi karena mereka juga kena efisiensi,” jelas Satryo dalam rapat kerja bersama Komisi X di Kompleks Parlemen pada Rabu (12/2/25).
Baca juga : Ketua DPP PDIP Ramal Prabowo Bakal Kocok Ulang Kabinet 3 sampai 4 Bulan Mendatang
Untuk diketahui, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau APBN Kemendiktisaintek yang dialokasikan untuk riset adalah Rp1,2 triliun dari total Rp57,6 triliun. Jadi secara keseluruhan, Kemendiktisaintek terkena pemangkasan anggaran sebesar Rp22,5 triliun.
Lebih lanjut, Togar menyatakan saat ini sedang diupayakan solusi dengan melakukan rekonstruksi anggaran. Akan tetapi, setelah rekonstruksi dilakukan, ia menyebut Kemendiktisaintek hanya mampu menetapkan sekitar 10 persen dari total pemangkasan sebesar Rp22,5 triliun.
Di sisi lain, Rektor Universitas Airlangga atau Unair Surabaya, Mohammad Nasih mengaku sampai saat ini kampusnya masih belum ada rencana untuk menaikkan UKT, walaupun sedang ada pemangkasan anggaran. Dia menjelaskan, paling tidak perubahan UKT tak akan terjadi untuk jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) dan Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT).