Ketua DPP PDIP Ramal Prabowo Bakal Kocok Ulang Kabinet 3 sampai 4 Bulan Mendatang

TIKTAK.ID – Ketua DPP PDIP, Said Abdullah menduga Presiden RI, Prabowo Subianto bakal melakukan kocok ulang Kabinet atau reshuffle dalam tiga atau empat bulan. Said menjelaskan, walaupun sebenarnya 100 hari sudah cukup bagi Presiden untuk mengevaluasi menterinya, tapi Prabowo masih akan memerlukan waktu untuk mencopot menterinya yang tidak seirama.
“100 hari sebenarnya bagi Presiden sudah cukup, tapi sepertinya Bapak Presiden kita masih akan melihat, katakanlah, 3 atau 4 bulan lagi, menurut perkiraan saya, untuk dilakukan reshuffle,” ujar Said, pada Jumat (7/2/25), seperti dilansir CNNIndonesia.com.
Said mengakui, bila merujuk pada sejumlah hasil survei, tingkat kepuasan publik kepada Pemerintahan Prabowo punya catatan luar biasa karena mencatat angka 85 persen. Tapi dia turut menyoroti kinerja sejumlah menteri yang dianggap belum mampu mengikuti irama dan keinginan Prabowo.
Baca juga : Isu Reshuffle Kabinet, Istana: Kapan dan Siapa, yang Tahu Cuma Presiden
Menurut Ketua Badan Anggaran DPR tersebut, masih ada para menteri yang masih gagap mengikuti irama Presiden. Dia juga menilai ada yang kinerjanya justru membebani Presiden, sehingga Presiden harus turun tangan.
“Ada yang gagap untuk mengikuti irama Presiden yang begitu cepat, bahkan ada pula menteri yang membuat kebijakan justru kebijakannya membebani Bapak Presiden,” ungkap Said.
“Sehingga, Presiden, saat kebijakan tersebut dikeluarkan oleh menteri, akhirnya Presiden sampai langsung turun tangan untuk menyetop kebijakan menteri tersebut,” sambungnya.
Baca juga : Otorita Bantah Kabar Miring Nasib IKN Buntut Efisiensi Anggaran
Kemudian ketika ditanya soal menteri yang dimaksud, Said tidak menampik bahwa itu berkaitan kebijakan LPG 3 kg. Dia menganggap larangan LPG 3 kg dijual eceran toh belum bisa diuji validitasnya.
Said menilai setiap kebijakan, apalagi yang menyangkut hajat hidup masyarakat, bisa memiliki pilot project sebelum diberlakukan.
“Iya pastilah terkait LPG karena menimbulkan keriuhan kegaduhan, lalu kebijakan yang ditempuh juga belum diuji tingkat validitasnya, tingkat kecanggihannya,” terang Said.
Baca juga : RI Tegaskan Tolak Usulan Trump Usir Paksa Rakyat Palestina dari Gaza
Di sisi lain, Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (Presidential Communication Office/PCO), Hasan Nasbi mengungkapkan, Presiden RI Prabowo Subianto adalah satu-satunya orang yang mengetahui waktu perombakan atau reshuffle Kabinet. Sebab, kata Hasan, reshuffle Kabinet merupakan hak prerogatifnya.
“Yang paling tahu mengenai reshuffle itu di Republik ini hanya Pak Presiden. Jadi ini kan sepenuhnya kewenangan Pak Presiden, sehingga soal kapan waktunya, siapa orangnya, itu betul-betul hanya Presiden yang tahu,” jelas Hasan di Kantor PCO, Jakarta, pada Jumat (7/2/25).