Pertempuran antara Taliban dan pasukan keamanan Afghanistan pecah kembali setelah berakhirnya gencatan senjata tiga hari pada Selasa tengah malam.
“Taliban menyerang pos pemeriksaan di distrik Syagird, provinsi Parwan tengah pada Rabu malam,” kata seorang Juru Bicara Gubernur provinsi itu.
Juru Bicara Taliban, Zabiullah Mujahid juga mengklaim bahwa Pemerintah telah melakukan serangan udara pada Rabu di provinsi selatan Zabul, meskipun para pejuang kelompok itu tidak melakukan serangan.
Meski saling serang, namun upaya untuk mencari perdamaian di negara itu terus berlanjut. Hal ini ditandai dengan tibanya lima delegasi Taliban di Kabul pada Kamis kemarin. Mereka diutus untuk bekerja bersama Pemerintah terkait kesepakatan pembebasan tahanan di kedua kubu.
Baca juga: Beijing Siapkan UU Keamanan Baru Hong Kong untuk ‘Lawan Terorisme’
Kerjasama itu terkait dengan perjanjian Amerika-Taliban yang ditandatangani pada Februari di Ibu Kota Qatar, Doha.
Perjanjian itu menetapkan bahwa Pemerintah Afghanistan akan membebaskan 5.000 tahanan Taliban. Sementara Taliban akan membebaskan sekitar 1.000 personel pasukan keamanan Afghanistan.
Selain itu, delegasi Taliban itu juga akan membahas pengumuman pembicaraan intra-Afghanistan yang telah lama tertunda. Hal ini juga merupakan salah satu elemen dari perjanjian Doha, dengan Pemerintah.