Sementara itu, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengatakan sanksi ekonomi akan ditentukan berdasarkan kasus per kasus. Dia juga mengatakan pembatasan visa akan mencakup anggota keluarga dari pejabat yang dimaksudkan.
“Itu tidak memberi kita sukacita untuk menghukum mereka, tetapi kita tidak bisa membiarkan pejabat ICC dan keluarga mereka datang ke Amerika Serikat untuk berbelanja, bepergian, dan sebaliknya menikmati kebebasan Amerika karena para pejabat yang sama ini berusaha menuntut para pembela kebebasan,” kata Pompeo di Departemen Luar Negeri, Kamis.
Bahkan Pompeo mengejek Pengadilan Pidana Internasional sebagai pengadilan “Kangguru”.
Baca juga: Marah Besar, Trump Cemooh para Gubernurnya: Kalian Lemah dan Tampak Bodoh!
“Kami tidak bisa, kami tidak akan diam karena orang-orang kami diancam oleh pengadilan Kangguru,” kata Pompeo, seperti dikutip Reuters.
Amerika Serikat menolak menjadi anggota ICC, yang bermarkas di Belanda, sebab menuduh badan itu akan menjadi forum penuntutan bermotivasi politik bagi personel militer Amerika dan sekutunya. Maka pemerintahan Trump berulang kali telah memperingatkan institusi yang berbasis di Den Haag itu dan berusaha menghalangi penyelidikan kejahatan perang Amerika di Afghanistan.
Pada April 2019, Amerika Serikat mencabut visa Jaksa Penuntut ICC, Fatou Bensouda dan melarangnya memasuki Amerika Serikat sebagai tanggapan atas kampanyenya untuk menyelidiki dugaan kejahatan perang pasukan Amerika di Afghanistan.
Halaman selanjutnya…