TIKTAK.ID – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump pada Sabtu (30/5/20), mengatakan bahwa para demonstran yang memprotes kematian seorang pria kulit hitam oleh seorang polisi kulit putih akan “disambut oleh anjing-anjing yang paling ganas, dan senjata paling menyakitkan, yang pernah saya lihat”, tulis Reuters.
Pernyataan Trump itu ditanggapi Wali Kota Washington Muriel Bowser, dari Partai Demokrat, dengan mengatakan “tidak ada anjing ganas dan senjata menyakitkan. Hanya ada pria penakut.”
“Sementara dia (Trump) bersembunyi di balik pagar dengan takut, sendirian, saya berdiri bersama orang-orang dengan damai melakukan Amandemen Pertama mereka tepat setelah pembunuhan George Floyd dan ratusan tahun rasisme yang dilembagakan,” kata Bowser, yang berkulit hitam.
Baca juga: Amerika Ancam Sanksi Semua Negara yang Bantu Tanker Minyak Iran untuk Venezuela
Kematian Floyd pada Senin lalu di Minneapolis telah memicu demonstrasi besar-besaran di sejumlah kota di Amerika Serikat. Beberapa demonstrasi diwarnai dengan kekerasan. Di banyak kota di seluruh negara, termasuk di Washington pada Jumat kemarin gelombang demonstrasi terus terjadi.
Sementara ratusan demonstran pada Jumat sore berkumpul di seberang jalan di taman Lafayette Square dekat Gedung Putih yang dikunci rapat. Sempat terjadi dorong-dorongan antara polisi dan demonstran yang berusaha menembus barikade logam. Sabtu pagi, demonstran mulai membubarkan diri.
Beberapa jam kemudian, Trump memuji petugas Secret Service yang menjaga Gedung Putih dengan menyebutnya “sangat keren. Saya ada di dalam, mengawasi setiap gerakan, dan tak pernah merasa lebih aman.”
Halaman selanjutnya…