TKN Bakal Ajak Jokowi Saat Masa Transisi Pemerintahan, Permainan Politik?
TIKTAK.ID – Anggota Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional atau TKN Prabowo-Gibran, Dradjad Wibowo mengeklaim Presiden Joko Widodo atau Jokowi bakal ikut terlibat dalam masa transisi menuju pemerintahan hasil Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Kubu Prabowo-Gibran sendiri mengaku sudah memenangi Pemilu berdasarkan hasil quick count atau hitung cepat.
“Keterlibatan beliau (Jokowi) akan sangat signifikan,” ujar Dradjad, Sabtu (24/2/24), seperti dilansir Tempo.co.
Dradjad mengatakan bahwa Prabowo-Gibran akan banyak mendengarkan pandangan Jokowi dalam pembentukan pemerintahan dan penyusunan kebijakan. Dia pun menilai wajar keterlibatan Jokowi selama masa transisi itu, karena selama masa transisi, kewenangan penyusunan RAPBN secara tata negara masih berada di tangan pemerintahan Jokowi. Dia menyatakan kewenangan tersebut membuat peran Jokowi menjadi signifikan.
Baca juga : Nilai Jokowi Tak Mampu Hadirkan Pemilu Jurdil, Kelompok Masyarakat Tuntut Pemakzulan
Kemudian Dradjad menampik keterlibatan Jokowi disebabkan alasan permainan politik. Dia menegaskan kalau hal itu adalah fitnah.
“Tidak, lebih ke alasan kelanjutan pembangunan dan alasan stabilitas politik,” tutur Dradjad.
Untuk diketahui, walaupun proses penghitungan suara masih berlangsung dan belum ada pengumuman resmi siapa yang memenangkan Pilpres 2024 ini, tapi kubu Prabowo-Gibran sejak awal telah mengeklaim kemenangan versi quick count.
Baca juga : SBY-Prabowo Bertemu di Cikeas, AHY Buka Suara
Bahkan program makan siang dan susu gratis yang mereka tawarkan di kampanye bakal dimasukkan dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara atau APBN 2025 yang dibuat oleh pemerintahan saat ini.
“Sudah pasti masuk,” ungkap Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta pada Jumat (23/2/24).
Di sisi lain, Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno memprediksi Jokowi akan memengaruhi komposisi Kabinet Prabowo-Gibran setidaknya hingga 20 Oktober 2024. Hari itu merupakan pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih untuk periode 2024–2029.
Baca juga : Ganjar Desak Hak Angket DPR, AHY Malah Respons Begini
“Sebelum 20 Oktober mungkin Jokowi masih berpengaruh terkait komposisi Kabinet,” jelas Adi, pada Sabtu (24/2/24). Namun dia menganggap Prabowo juga memiliki preferensi soal postur pemerintahan mendatang.
Adi melanjutkan, setelah 20 Oktober 2024, tidak ada jaminan Jokowi akan terus berpengaruh. Pasalnya, kata Adi, presiden definitif sejak saat itu adalah Prabowo.
“Pasca-20 Oktober itu tidak ada jaminan apa pun, lantaran yang menjadi presiden definitif Prabowo,” terangnya.