TIKTAK.ID – Sejumlah pengguna Facebook mengeluhkan akunnya yang secara otomatis memberi tanda “like” (suka) pada fanpage Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Padahal mereka mengaku tidak pernah merasa mengklik di fanpage tersebut. Akibatnya, keluh kesah hingga aduan dari para pengguna Facebook pun memenuhi halaman media sosial.
Pakar keamanan siber dari Communication & Information System Security Research Center, Pratama Persadha ikut mengomentari fenomena tersebut. Pratama menjelaskan setidaknya ada tiga cara yang membuat para pengguna Facebook tiba-tiba memberikan ‘like’ ke fanpage Anies.
Menurut Pratama, cara pertama adalah auto likes. Fitur tersebut menggunakan script ilegal yang harus diperbarui terus menerus.
Baca juga: Tanggapan Ahok Soal Demo Tuntut Mundur Anies Baswedan
Sebab, sistem pengamanan Facebook juga terus mendeteksi dan melakukan blok terhadap script ilegal ini. Pratama mengungkapkan script model ini digunakan untuk melakukan auto like pada unggahan dan menambah jumlah pengikut di fanpage.
“Namun Facebook sudah melakukan blok pada alat-alat ilegal tersebut,” ujar Pratama, dilansir CNNIndonesia.com, Senin (13/1/20).
Meski begitu, tidak menutup kemungkinan terdapat cacat desain pada perangkat lunak, atau yang disebut bug, sehingga membuat tools baru dengan cara kerja serupa lolos dari pengamatan Facebook.
Baca juga: Jokowi Kumpulkan Pimpinan Parpol, DPR, Hingga Kapolri dan Jaksa Agung di Istana. Ada Apa?
Cara kedua, lanjut Pratama, Facebook memberikan fitur berbayar lewat iklan untuk mempromosikan fanpage dan iklan dalam fanpage tersebut. Ia menyatakan setiap promosi akan mempunyai tanda keterangan sponsor atau promosi. Dengan begitu, bisa jadi warganet tidak sadar melakukan like akibat fitur iklan yang sering disebut Facebook ads ini.
Ketiga, yaitu dengan cara manual. Pratama menyebut akun-akun “mirip” Anies Baswedan mengajukan permintaan pertemanan di Facebook. Setelah akun tersebut memiliki ribuan atau puluhan ribu teman, akun itu akan dikonversi atau dilebur menjadi fanpage. Teman dalam akun itu otomatis akan menyukai fanpage.
Namun, kata Pratama cara ini sangat sulit dan memakan waktu yang lama. Di sisi lain, Pratama mengingatkan bahwa isu auto like pada fanpages Anies Baswedan ini muncul karena diramaikan oleh para buzzer. Oleh karena itu, Pratama pun berpendapat isu auto like ini sangat politis.