Sensor eFishery sudah diluncurkan sejak semester kedua tahun 2017 dan sudah dilakukan uji coba di Bandung selama tiga tahun. Dengan teknologi ini, diharapkan selain membuat pertumbuhan ikan semakin cepat, bisa juga lebih hemat biaya budidaya.
“Ini menjadi media gathering pertama saya. Tahun lalu, kita juga sudah mengeluarkan produk,” kata Ivan.
Meski teknologi perikanan terus berkembang, proses produksi ikan cenderung tak berubah. Hal ini karena tak semua orang mudah menerima perubahan.
Baca juga: Dengan Teknologi ‘Masaro’ Jakarta Diklaim Bisa Hasilkan Rp 1,87 T per Hari dari Sampah
“Memang banyak yang tidak yakin dengan produk ini, sehingga kita akan terus melakukan riset. Namun setelah melakukan banyak pembuktian, kita diundang feed tech. Bahkan kita menerima berbagai penghargaan,” imbuh Ivan.
“Dalam ranah produksi ikan, Indonesia masuk dalam 6 besar. Namun terdapat masalah yang harus dihadapi petani yaitu harga pakan yang mahal. Dengan menggunakan alat eFishery ini akan menjadi lebih hemat, yang semula 65 kg menjadi 12 kg,” jelas Ivan.