TIKTAK.ID – Di tengah terus melonjaknya kasus Covid-19 di Amerika Serikat yang mencapai hampir 3 ribu kasus, Presiden Donald Trump mendesak sekolah-sekolah untuk kembali dibuka. Dia bahkan mengancam akan menahan uang federal untuk pendidikan jika distrik tidak membuka sekolah-sekolah pada musim gugur, pada Rabu (8/7/20), tulis The Associated Press.
Tak lama setelah ancaman Trump, Wakil Presiden Mike Pence mengumumkan bahwa Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) akan mengeluarkan panduan baru pekan depan untuk sekolah-sekolah. Panduan itu akan memberikan semua alat baru ke sekolah-sekolah dan menjaga keamanan siswa. Sementara Trump mengatakan bahwa pihaknya hanya tidak ingin pendidikan menjadi terlalu sulit.
Dengan tekanan Trump kepada pejabat negara bagian dan lokal itu, New York City mengumumkan bahwa sebagian besar siswa akan kembali sekolah, namun hanya dua atau tiga hari dalam seminggu. Di hari lainnya mereka akan belajar secara online.
“Sebagian besar sekolah, siswa tidak akan masuk pada saat yang sama,” kata Wali Kota New York, Bill de Blasio.
Dia melanjutkan bahwa sekolah tidak dapat mengakomodasi semua siswa mereka sekaligus sembari menjaga jarak sosial. Sistem sekolah umum kota, dengan 1,1 juta siswa, sejauh ini merupakan yang terbesar di negara ini.
Sebagai negara bagian yang membanggakan diri dengan sistem sekolah umum, bagi New York pada tahun pandemi ini adalah situasi yang luar biasa.
Dengan kekhawatiran orang tua terkait keselamatan anak-anak mereka jika masuk sekolah di musim gugur, ditambah dengan pekerjaan mereka sendiri yang harus dikerjakan dari rumah, Trump terus memasukkan isu politik ke persoalan kesehatan masyarakat.
Kali ini Trump menuduh Demokrat sekali lagi ingin menutup sekolah karena alasan pemilhan presiden daripada masalah kesehatan. Dia mengeluarkan ancaman terselubung kepada pejabat CDC atas pedoman pembukaan kembali sekolah-sekolah, melalui akun Twitter-nya, “Saya akan bertemu dengan mereka”.
Trump berkilah, bahwa di tempat lain, di negara lain yang juga terus menghadapi persoalan yang sama, virus Corona, namun hambatan keamanan di sekolah dapat diatasi. Dia melanjutkan bahwa membuka kembali sekolah sangat penting bagi anak-anak dan keluarga. Jika tak dibuka maka dana untuk pendidikan akan dipotong.
Dia tak menjelaskan dana mana yang akan dipotong. Namun Pence menyarankan kepada gugus tugas virus Corona bahwa RUU bantuan Covid-19 yang akan datang dapat dikaitkan dengan pembukaan sekolah-sekolah. Hal itu sebagai salah satu cara “untuk memberi insentif bagi negara bagian dan mendorong anak-anak kembali ke sekolah”.
Melalui akun Twitter-nya, Trump berpendapat bahwa banyak negara termasuk Jerman, Denmark, dan Norwegia telah membuka kembali sekolah mereka tanpa masalah.
Jerman memang sejak Mei lalu telah kembali membuka sekolah-sekolahnya, namun dalam banyak kasus para siswa bergiliran masuk sekolah dan sebagian lain belajar di rumah selama setengah minggu. Kebijakan itu tak lepas dari kritik para pejabat Pemerintah. Jerman berencana siswa masuk sekolah secara normal usai liburan musim panas nanti.
Ancaman Trump melalui Twitter mendapat reaksi dari beberapa Gubernur yang mengatakan dia tidak memiliki wewenang atas rencana sekolah pada musim gugur.
Gubernur New York Andrew Cuomo, seorang Demokrat, mengatakan para pejabat akan membuka kembali sekolah-sekolah ketika sudah dinyatakan aman untuk melakukannya.
“Pembukaan kembali sekolah adalah keputusan negara bagian, titik,” katanya pada konferensi pers. “Itulah hukumnya, dan itulah yang akan kita lakukan. Itu tidak tergantung pada Presiden Amerika Serikat.”
Pemimpin Senat Demokrat, Chuck Schumer mencuit melalui Twitter, “Sekolah & penyedia penitipan anak kami membutuhkan lebih banyak dana federal -tidak kurang- untuk dapat membuka kembali dengan aman.”
Senat Demokrat telah mengusulkan dana $ 430 miliar atau sebesar 6.208 triliun rupiah untuk sekolah dan penyedia penitipan anak sebagai bagian dari paket bantuan berikutnya yang akan diperdebatkan di Kongres akhir bulan ini.