TIKTAK.ID – Berdasarkan hasil survei, kekhawatiran Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto ditinggalkan oleh pendukung dari kelompok Muslim, diprediksi tidak akan terjadi bila Prabowo kembali nyapres di Pilpres 2024. Hal itu diungkapkan oleh Direktur Survey and Polling Indonesia (SPIN), Igor Dirgantara.
“Sebelumnya, terdapat kekhawatiran pemilih Prabowo akan meninggalkannya saat memutuskan bergabung di Kabinet Presiden Joko Widodo (Jokowi). Namun survei SPIN menunjukkan tidak ada korelasi yang signifikan,” ujar Igor kepada wartawan, kemarin, seperti dilansir Wartaekonomi.co.id.
Kemudian Igor menjelaskan, dari hasil survei yang dilakukan 14-21 Juni, ada 56 %, responden Muslim yang tetap memilih Menteri Pertahanan, dibandingkan sisanya yang undecided voters.
Baca juga : (Cek Hoaks atau Fakta) Pemilihan Presiden Diundur 5 Tahun ke 2029
Lebih lanjut, ia mengatakan hal tersebut diperkuat dengan pindahnya pemilih Jokowi ke Prabowo jika Pemilu dilakukan saat ini juga.
“Sebesar 10,4% pemilih Jokowi akan migrasi ke Prabowo. Kemudian sisanya terbagi ke Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebesar 9,1%, Ketua Umum Partai Golkar sekaligus Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia, Airlangga Hartarto 7,3%, dan beberapa nama lain,” lanjut Igor.
Selain itu, Igor pun memprediksi tidak akan terjadi pengaruh yang signifikan jika Prabowo tidak lagi didukung oleh kelompok Muslim. Sebab, ia menilai pemilih di 2024 akan lebih cair dari Pemilu sebelumnya.
Baca juga : Benarkah PKS Tolak Setujui RUU HIP? Berikut Klarifikasinya
“Memang pemilih Muslim adalah mayoritas. Namun fakta menunjukkan bahwa pada kontestasi Pemilu, semua kandidat masing-masing juga akan didukung oleh para ulama. Pengalaman dari Pilpres sebelumnya, komunitas pemilih Muslim tidak pernah terkonsentrasi pada satu pasangan kandidat saja, melainkan pada semua pasangan calon,” terang Igor.
Sebelumnya, Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera, mempersilakan Prabowo untuk maju sebagai Capres pada 2024, selama masih memenuhi persyaratan. Ia menyatakan setiap orang memiliki hak untuk membangun bangsa.
Meski begitu, Mardani menyampaikan bahwa pihaknya akan berupaya untuk mencalonkan Capres yang berasal dari kader sendiri. Menurutnya, hingga kini PKS masih akan membahas siapa kader yang layak maju dalam Pilpres 2024.
Baca juga : Ajak Negara Tetangga Adakan ‘ASEAN Travel Corridor’, DPR Nilai Upaya Jokowi Brilian
“PKS akan membuat keputusan melalui Majelis Syuro, karena tiap partai selalu berusaha memajukan kadernya,” tuturnya.