TIKTAK.ID – Lembaga Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) diketahui menyelenggarakan survei elektabilitas apabila Calon Presiden (Capres) 2024 hanya diikuti oleh dua calon, yaitu Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan dan Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto. Hasil survei itu menyatakan Anies mendapatkan 37,5%, Prabowo 31,8%, dan tidak menjawab 30,7%.
“Survei terakhir pada Februari lalu, kita bertanya pilihan warga pemilih kritis, dua nama Anies dan Prabowo. Ternyata kalau dua nama ini maka Anies 37,5%, Prabowo 31,8%, dan tidak menjawab 30,7%,” ujar Direktur Riset SMRC, Deni Irvani, melalui acara rilis survei yang disiarkan di YouTube SMRC TV, Jakarta, Senin (28/2/22), seperti dilansir Sindonews.com.
Kemudian SMRC turut menyajikan nama Anies bertarung dengan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. Hasilnya, Ganjar unggul dengan elektabilitas 40,4%, Anies memperoleh 34,6%, dan yang tidak menjawab 25,0%.
Baca juga : Waduh, Ketum PBNU Sebut Usulan Penundaan Pemilu 2024 yang Inkonstitusional Justru ‘Masuk Akal’
“Simulasi head to head, Ganjar mendapat dukungan 40,4% dari pemilih kritis, unggul atas Anies yang mendapat dukungan 34,6%, dan yang belum tahu 25%,” terang Deni.
Berdasarkan hasil survei secara umum, terdapat tiga nama tokoh pejabat di Indonesia yang mendapatkan dukungan tertinggi atau elektabilitas untuk menjadi Capres, yaitu Ganjar, Anies, dan Prabowo.
Menurut hasil survei top of mind atau spontan dengan pertanyaan yang dipilih sebagai presiden jika Pemilu dilakukan sekarang, ternyata Ganjar menduduki posisi pertama dengan 19,9%, disusul Prabowo 10,4%, dan Anies 9,8%.
Baca juga : Ikut Komentari Kontroversi Menag, Muhaimin: Pemerintah Tak Usah Ngatur!
“Di jawaban spontan kita lihat sangat banyak pemilih yang belum dapat menyebutkan jawaban secara spontan yang jumlahnya mencapai 45,7%,” ungkap Deni.
Dalam survei tersebut, SMRC melakukan metodologi dengan survei telepon lantaran sedang masa pandemi Covid-19. Target populasi survei ini warga negara Indonesia yang berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah, serta mempunyai telepon/cellphone, sekitar 72% dari total populasi nasional.
Dalam survei terakhir pada 8-10 Februari 2022 itu, terdapat sampel sebanyak 1.268 responden yang dipilih secara acak dari populasi tersebut dan diwawancarai melalui telepon. Pemilihan sampel menggunakan metode double sampling dan random digit dialing (RDD).