TIKTAK.ID – Kepuasan masyarakat terhadap setahun kinerja Kabinet Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin masih belum menyentuh angka 50 persen. Angka tersebut berdasarkan survei yang dilakukan oleh Indonesia Political Review (IPR).
“Secara umum, tingkat kepuasan publik terhadap kinerja para menteri Kabinet Jokowi-Ma’ruf Amin masih relatif berada di bawah 50 persen,” ujar Direktur Eksekutif IPR, Ujang Komarudin dalam keterangan tertulis, seperti dilansir Kompas.com, Jumat (23/10/20).
Menurut Ujang, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menjadi menteri yang mendapatkan persentase tertinggi. Sebanyak 45,2 persen responden mengatakan puas terhadap kerja rival Presiden Jokowi di Pilpres 2014 dan 2019 lalu itu.
Baca juga : Soal Omnibus Law, Fadli Zon Minta Kritik Diarahkan ke Jokowi Bukan DPR
“Survei ini menyatakan Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto sebagai menteri berkinerja paling memuaskan, yakni 45,2 persen. Kemudian di posisi kedua terdapat nama Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dengan angka 44,9 persen,” terang Ujang.
Di posisi ketiga, terdapat Menteri Pemuda dan Olahraga, Zainudin Amali, yang memperoleh 44,8 persen kepuasan publik. Disusul nama Jaksa Agung ST Burhanuddin, yang mendapat 44,0 persen kepuasan publik.
Setelah itu, ada Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD, yang mendapat 43,7 persen tingkat keluasan publik. Lebih lanjut, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, dengan angka 43 persen; Menteri PUPR Basuki Hadimulyo 42,8 persen; Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, 42,5 persen; dan Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto 42, persen.
Baca juga : Pengakuan Luhut: Sayalah yang Mulai Mencetuskan Omnibus Law Cipta Kerja
Perlu diketahui, menteri yang paling sedikit mendapatkan kepuasan publik yakni Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, I Gusti Ayu Bintang Puspayoga yang hanya mendapatkan 34,8 persen kepuasan publik. Terdapat pula Menristek Bambang Brodjonegoro, 34,5 persen; Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko 34 persen; Sekretaris Kabinet Pramono Anung, 33,6 persen; dan Menaker Ida Fauziah, 33,3 persen.
Survei tersebut dilakukan di 34 provinsi dan menggunakan metode multistage random sampling. Wawancara dilakukan pada 1 hingga 10 Oktober 2020 dengan cara telesurvei, yaitu responden diwawancara melalui kontak telepon menggunakan kuesioner.
Jumlah responden yakni sebanyak 1.000 orang dengan margin of error kurang lebih 3,1 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Ujang pun mengklaim survei ini dibiayai secara mandiri.
Baca juga : Bareskrim Polri Tetapkan 8 Tersangka Kebakaran Kejagung
Selain itu, ia juga mengaku baru akan mendaftarkan lembaganya ke Perhimpunan Survei Opini Publik Indonesia dan Komisi Pemilihan Umum (KPU).