TIKTAK.ID – Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto diketahui meraih elektabilitas tertinggi sebagai calon presiden dalam hasil survei yang dilakukan Indikator Politik Indonesia. Prabowo menempati urutan paling atas dari 33 nama Capres potensial 2024, yaitu di angka 22,4 persen.
Prabowo berhasil mengungguli Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo dan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan yang menempati urutan kedua dan ketiga.
“Prabowo memperoleh 22,4 persen, Ganjar 18 persen, dan Anies 15,8 persen,” ujar Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, melalui paparan hasil survei lembaganya, Minggu (9/1/22), seperti dilansir CNN Indonesia.
Baca juga : Bahlil Ungkap Pelaku Usaha Minta Pilpres 2024 Ditunda
Anies sendiri unggul di bursa Cawapres. Elektabilitas Anies berada di angka 14,7 persen. Dia mampu mengungguli 30 nama Cawapres potensial 2024 seperti Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, serta Ganjar.
“Anies mendapatkan 14,7 persen, Sandi 12,4 persen, dan Ganjar 10,4 persen,” ucap Burhanuddin.
Kemudian Sandi menyalip ke posisi teratas dalam simulasi 12 nama Capres potensial 2024 yang menghilangkan nama Anies dan Ganjar. Sandi memperoleh elektabilitas sebesar 25 persen, mengungguli Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil dan Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
“Sandi 25 persen, Ridwan Kamil 15,3 persen, dan AHY 12 persen,” ungkap Burhanuddin.
Baca juga : Bupati Lumajang Perintahkan Tangkap Pria Tendang Sesajen Semeru Sambil Takbir
Sementara mengenai pilihan partai politik, hasil survei Indikator Politik Indonesia menyebut hanya ada delapan partai politik yang berhasil melewati ambang batas parlemen. Elektabilitas tertinggi masih dipegang oleh PDIP dengan angka 26,4 persen.
“PDIP mendapatkan 26,4 persen, Gerindra 11,1 persen, Golkar 10,4 persen, Demokrat 8,7 persen, PKB 6,8 persen, PKS 5,3 persen, NasDem 4 persen, dan PPP 4 persen,” kata Burhanuddin.
Indikator Politik Indonesia memperoleh hasil tersebut dari survei yang dilakukan terhadap masyarakat berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah dengan metode multistage random sampling pada 6-11 Desember 2021.
Baca juga : Begini Respons Ahok Usai Dilaporkan ke KPK
Survei itu melibatkan sebanyak 2.020 responden, dengan jumlah sampel basis sebanyak 1.220 orang yang tersebar proporsional di 34 provinsi serta dilakukan penambahan sebanyak 800 responden di Jawa Timur. Ukuran sampel basis 1.220 responden mempunyai toleransi kesalahan atau margin of error sekitar 2.9 persen pada tingkat kepercayaan mencapai 95 persen.