TIKTAK.ID – Ketua DPP Partai NasDem, Willy Aditya mengatakan bahwa PDIP seperti kacang lupa pada kulitnya. Pasalnya, Willy menilai modalitas Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam periode pertama dari NasDem.
Dalam hal ini, Willy menanggapi pernyataan Kepala Badiklatda PDIP DKI Jakarta, Gilbert Simanjuntak pada 31 Mei lalu, yang menuding NasDem bermuka dua, lantaran masih berada di dalam Pemerintahan namun malah mencapreskan Anies Baswedan.
“Siapa yang bermuka dua? PDIP itu kacang lupa kulitnya. Padahal yang menjadi modalitas Jokowi saat periode pertama (Jokowi-JK) periode kedua (Jokowi-Ma’ruf Amin) adalah PDIP dan NasDem, NasDem dan PDIP,” ujar Willy di kantor DPP NasDem, Jakarta, pada Jumat (2/6/23), seperti dilansir Merdeka.com.
Baca juga : Ketum Hanura Ungkap Syarat Kriteria Milenial pada Cawapres Ganjar
“Jokowi lahir dari gedung ini. Jokowi merupakan anak dari NasDem. Ibunya PDIP, dan bapaknya NasDem,” imbuh Willy.
Willy menyatakan mendukung Pemerintahan Jokowi hingga habis masa periode menjadi tugas konstitusional NasDem sejak awal.
“Teman-teman jangan mengadu domba. Kalau pernyataannya seperti itu, berarti kacang lupa pada kulitnya. Modalitas Jokowi di sini,” tutur Willy.
“Ini adalah tugas partai, tugas konstitusional partai, mencalonkan Capres, Pak Jokowi sudah tidak calon lagi. Jadi jangan dibolak-balik akal sehat kita ini,” sambung Willy.
Baca juga : Diisukan Jadi Cawapres Anies, Sandiaga Uno: Saya Usung Percepatan Pembangunan Bukan Perubahan
Willy menilai NasDem bakal patuh dengan Jokowi bila diusir dari Pemerintahan. Meski begitu, dia menganalogikan NasDem seperti seorang ayah untuk Jokowi.
“Jika Presiden menyebut NasDem Cao NasDem akan taat dan patuh bukan PDIP, bertepuk tidak bisa sebelah tangan. Jangan ketika gelak tertawa ibu-bapak kita, kita lupakan. Jangan kacang lupa pada kulit,” tegas Willy.
Lebih lanjut, Willy meminta PDIP agar tidak memprovokasi karena perbedaan sikap politik. Dia menegaskan bahwa NasDem tidak pernah mengganggu PDIP jika menolak Undang-Undang di DPR.
Baca juga : Diisukan Lompat ke PKS, Romahurmuziy Klaim Sandiaga Uno Sudah 96 Persen Gabung PPP
“Jadi PDIP bersikap dewasalah. Jangan provokasi seperti ini. Ini provokasi recehan dan kami tidak pernah juga memprovokasi PDIP saat menolak UU yang diusulkan Pemerintahan Jokowi-Amin di DPR, gak bilang juga kenapa PDIP begitu, gak kekanak-kanakan. Kita mencoba berdiri sama tinggi, dan duduk sama rendah,” kata Willy.