
TIKTAK.ID – Mantan Panglima TNI yang saat ini menjabat sebagai Kepala Kantor Staf Presiden, Jendral (purn) Moeldoko, berada di tengah seteru Partai Demokrat.
Moeldoko ditetapkan sebagai Ketua Umum Partai Demokrat versi Kongres Luar Biasa (KLB) di Deli Serdang pada 5 Maret lalu.
Hal itu pun mengundang respons juniornya di Angkatan Darat, Gatot Nurmantyo. Panglima TNI periode 2014-2017 tersebut menilai sikap Moeldoko tidak mencerminkan kualitas dan etika prajurit TNI. Ia juga menyatakan Moeldoko tidak memiliki jiwa prajurit TNI yang kerap mengedepankan demokrasi.
Baca juga : Peringati 100 Hari Wafat Laskar FPI, Begini Doa Amien Rais untuk Penguasa
Kemudian Gatot mengaku tak menyangka, pada akhirnya Moeldoko mau menerima tawaran jabatan Ketua Umum partai lewat KLB yang dipermasalahkan itu.
“Saya ingin menggaris bawahi, bahwa apa yang beliau [Moeldoko] lakukan sama sekali tidak mencerminkan kualitas, etika, moral, serta kehormatan yang dimiliki seorang prajurit,” ujar Gatot, seperti dilansir CNN Indonesia di akun Instagram resmi miliknya, Selasa (16/3/21).
Menurut Gatot, apa yang dilakukan Moeldoko itu tidak menunjukkan sikap seorang prajurit yang idealnya memegang teguh demokrasi dan bersikap sesuai moral serta etika. Gatot mengatakan sempat tak percaya, terlebih ia menganggap Moeldoko yang pernah menjadi atasannya di TNI itu sebagai guru dan mentor.
Baca juga : Riza Heran, Ketua DPRD DKI Minta Anies Tanggung Jawab Soal Kasus Korupsi Program Rumah DP 0 Rupiah
Oleh sebab itu, Gatot menyatakan sempat ragu Moeldoko mau menerima jabatan Ketua Umum Partai Demokrat versi KLB di Deli Serdang. Sebab, ia menyebut Agus Harimurti Yudhoyono dan sejumlah pakar hukum menilai KLB itu ilegal.
“Bukan apa-apa, tapi hampir saya tidak percaya bahwa akan kejadian dan beliau mau. Logika berpikir saya, saya tidak menduga, karena beliau adalah senior saya di akademi militer. Beliau juga ikut membentuk saya,” ucap Gatot.
Di sisi lain, salah satu inisiator KLB Demokrat, Darmizal mengklaim tidak ingin ambil pusing dengan pernyataan Gatot. Dia hanya menegaskan bahwa Demokrat kubu KLB Deli Serdang tetap bekerja memperjuangkan partai.
Baca juga : Tjahjo Kumolo: Tudingan Amien Rais Manuver Murahan dari Pihak yang Ingin ‘Nyapres’
“Seperti pepatah, anjing menggonggong, kafilah berlalu. Jadi mau ngomong apa aja silakan, karena selagi kami menjalankan koridor, aturan hukum, nilai-nilai, dan norma yang ada di negeri tercinta ini, show must go on,” terang Darmizal, Selasa (16/3/21).