TIKTAK.ID – Pendiri dan CEO Telegram, Pavel Durov mengatakan, mungkin saja ponsel CEO Amazon Jeff Bezos tidak akan diretas Putra Mahkota Saudi, Mohammad bin Salman (MbS) bila Bezos tidak mengandalkan aplikasi WhatsApp yang menurutnya dipenuhi dengan bug “backdoor” berbahaya.
Seperti diketahui, beberapa bulan yang lalu ponsel Jeff Bezos sempat dibajak. Penyelidikan melaporkan bahwa ponsel tersebut dihack setelah menerima video 4,4 MB yang berisi malware melalui WhatsApp. Namun Facebook justru menyalahkan sistem operasi Apple atas peretasan tersebut. Mereka mengatakan enkripsi end to end WhatsApp tidak bisa dibatalkan.
“Kerentanan sebuah video korup WhatsApp tidak hanya terjadi di iOS, namun juga di Android dan perangkat Windows Phone. Sehingga WhatsApp bisa terpasang di semua perangkat,” tulis Pavel Durov dalam sebuah blog berjudul Why Using WhatsApp Is Dangerous.
“Kesalahan pada sistem keamanan ini tidak ada di aplikasi chatting di iOS. Apabila Jeff Bezos menggunakan Telegram, maka dia tidak akan diperas oleh orang yang membahayakan komunikasinya,” imbuh Pavel Durov.
Ia menambahkan bahwa WhatsApp menggunakan istilah “enkripsi end-to-end” sebagai hal ajaib yang seharusnya menjadikan komunikasi menjadi aman. Akan tetapi, teknologi ini telah terbukti gagal melindungi privasi pengguna.
Pavel Durov juga menuding adanya back door atau pintu belakang yang disamarkan sebagai kelemahan keamanan yang tidak sengaja dan bisa membuat kejadian seperti itu.
“Lembaga penegak hukum sendiri tidak senang dengan adanya enkripsi, mereka akan memaksa pengembang aplikasi secara diam-diam untuk menanam kerentanan pada aplikasi. Saya tahu hal tersebut karena kami sendiri pernah didekati oleh beberapa dari mereka dan kami menolak untuk bekerja sama. Sehingga Telegram dilarang di beberapa negara dan WhatsApp tidak mempunyai masalah dengan pihak berwenang, paling mencurigakan di Iran dan Rusia,” ungkap penguasa asal Rusia tersebut.
Baca juga: Kualitas Layar Bakal Jadi Penentu Keunggulan Bersaing, Oppo Siapkan Teknologi Layar Terbaik
“Sebenarnya, yang menjadi masalah bukan khusus pada iOS, namun lebih spesifik pada WhatsApp,” tegasnya.
“Telegram sendiri meluncurkan enkripsi end-to-end untuk menjaga keamanan komunikasi selama bertahun-tahun bahkan sebelum WhatsApp mengikutinya. Kami telah memperhatikan semua sisi tidak hanya pada kekuatan saja, melainkan juga keterbatasan teknologi ini. Aspek-aspek lain dari aplikasi ini juga membuat end-to-end encripytion tidak berguna,” jelas Pavel Durov.