Ratusan Siswa SMPN 1 Cisarua Keracunan MBG, Ini Respons Kepala Dapur SPPG

TIKTAK.ID – Kepala Dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Panyandaan, Cisarua, Bandung Barat, Setia Wiguna M, mengungkapkan proses produksi makanan Makan Bergizi Gratis (MBG) yang disalurkan ke beberapa sekolah, termasuk SMPN 1 Cisarua, tempat terjadinya kasus keracunan massal pada Selasa (14/10/25).
Setia mengakui kalau proses memasak dilakukan sejak malam hari, demi mengejar waktu distribusi dini hari.
“Dapur kami masak itu pada jam 11 malam, karena kami mengejar waktu sampai di jam 3 subuh, kemudian dengan proses pengemasan di jam 4. Jadi nunggu sejam untuk pendinginan,” ujar Setia, pada Selasa (14/10/25) malam, di Posko SMPN 1 Cisarua, seperti dilansir CNNIndonesia.com.
Baca juga : Dana Reses DPR Naik 75 Persen, Jadi Rp702 Juta
Setia mengatakan dapur SPPG Panyandaan melayani ribuan porsi setiap harinya. Dia menyebut operasionalnya didukung oleh beberapa supplier.
“Untuk hari ini di 3.649,” terang Setia.
Setia menyatakan dalam penyediaan bahan baku, pihaknya menggandeng tiga pemasok berbeda, yang terdiri dari satu koperasi dan dua pemasok lain untuk bahan seperti beras, telur, dan daging ayam. Soal daging ayam yang bau bangkai, Setia mengeklaim pihaknya masih melakukan evaluasi.
Baca juga : KPK Beberkan Sumber Uang Rp100 Miliar yang Disita Dalam Kasus Kuota Haji
“Untuk daging ayam itu sebenarnya masih evaluasi kami. Namun pada saat barang datang itu bagus, fresh, dan pengelolaan persiapan itu masih bagus juga. Sebab, saya sendiri juga mengecek tengah malam. Kan kita juga di lapangan tadi mengecek kondisi daging ayam dan memang sangat bau gitu,” dalih Setia.
Setia menyebut pihaknya selama ini sudah berupaya memastikan bahan baku dalam kondisi baik sebelum diolah.
“Untuk bahan baku sendiri, terlebih daging kan saya sangat susah. Itu saya mau yang paling kualitas, yang paling bagus dan tidak bau pada saat datang, jadi untuk pengolahan pun kami langsung bersihkan, tidak tunggu dulu,” tutur Setia.
Baca juga : Ribuan Penambang di Babel Demo PT Timah, Protes Harga Beli hingga Satgas
Perlu diketahui, dapur SPPG Panyandaan sudah beroperasi sejak 24 Februari 2024, atau hampir delapan bulan. Akan tetapi, sampai saat ini, dapur ini tak kunjung mengantongi Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS).
“Untuk sertifikat, kami sudah suruh dijadwalkan tanggal 21 Oktober (baru pelatihannya),” jelas Setia.










