Ribuan Penambang di Babel Demo PT Timah, Protes Harga Beli hingga Satgas

TIKTAK.ID – Ribuan penambang timah dari lima kabupaten/kota di Bangka Belitung (Babel) diketahui menggelar unjuk rasa mendesak pembatalan kebijakan PT Timah Tbk. Mereka tampak mendatangi kantor pusat PT Timah Tbk di Kota Pangkalpinang, Pulau Bangka, pada Senin (6/10/25). Massa merasa kecewa dengan kebijakan PT Timah.
Petugas keamanan sendiri tak mampu membendung luapan massa tersebut, hingga mereka berhasil masuk ke kantor Timah. Massa lantas merobohkan pagar dan melempari kaca dengan batu.
Menurut salah satu koordinator aksi, Muhammad Rasidi, demo itu adalah puncak dari kekesalan masyarakat yang merasa dirugikan kebijakan PT Timah. Dia menjelaskan, khususnya terkait harga beli timah basah dan munculnya Satgas yang dinilai meresahkan penambang.
Baca juga : Pramono Beberkan Dampak Kebijakan Pusat Pangkas Dana Transfer Daerah
“Hari ini, kita sangat luar biasa, kedaulatan rakyat itu nomor satu. Dan kita buktikan hari ini kita dapat bersatu, bersama rakyat turun ke PT Timah dihadiri oleh Kapolda, Ketua Dewan dan anggota DPRI,” ujar Rasidi, seperti dilansir detikcom.
“Poin utamanya ada dua, yakni masalah harga dan tidak ada lagi Satgas (Nanggala dan Halilintar). Itu yang utama, sedangkan yang lainnya nyusul dan saya akan serahkan kepada Dirut PT Timah,” imbuh Rasidi.
Rasidi berharap perusahaan bisa berkomitmen atas janjinya kepada para penambang timah.
Baca juga : Temui Menag, Cak Imin Bahas Standarisasi dan Keamanan Bangunan Ponpes
“Hasilnya, dengan Gubernur datang, terdapat Kapolda dan ada Dirut PT Timah menyatakan bahwa Rp300 ribu per SN. Jadi rata-rata kalau timah basah dengan SN 70 harganya sekitar Rp193 ribu dan ini lumayan bagi masyarakat,” tutur Rasidi.
Lebih lanjut, Kapolda Babel Irjen Hendro Pandowo ikut buka suara.
“Masyarakat menyampaikan aspirasi dari wilayah Babel, tentunya dari awal mungkin pertemuan dengan sejumlah pihak ada kegiatan (presiden). Tapi akhirnya ada pertemuan dan diskusi (sampai ditemukan kesepakatan tuntutan),” ungkap Irjen Hendro kepada wartawan ditemui setelah massa membubarkan diri, pada Senin.
Baca juga : Pulang dari Misi Global Sumud Flotilla, Wanda Hamidah Tetap Ingin Berjuang untuk Palestina
Hendro menyatakan aksi sempat diwarnai kericuhan. Dia menyebut usai ditemukan titik terang, akhirnya massa membubarkan diri dan kembali ke daerah masing-masing.
“Memang ada tindakan-tindakan tadi ketika unjuk rasa, tapi alhamdulillah ini bisa kita redam. Pada akhirnya ada pertemuan dengan Forkopimda, Pak Gubernur, Ketua DPRD, dan Kapolda, sampai ada solusinya,” sambungnya.










