“Tapi sampai sekarang masih belum ada kejelasan apakah anggaran-anggaran seperti itu dipertahankan atau dicoret,” terang Viani.
“Jangan sampai mencairkan dana cadangan, tapi anggaran yang ada malah dipakai untuk belanja kegiatan yang tidak mendesak. Apa iya, lebih penting tanaman daripada orang kelaparan karena kehilangan pekerjaan?” imbuhnya.
Anggota Badan Anggaran (Banggar) DPRD itu menyebut hingga saat ini Pemprov DKI belum berniat menarik kembali uang pembayaran commitment fee Formula E sebesar Rp360 miliar untuk acara tahun ini dan Rp200 miliar untuk 2021.
“Saya beranggapan Pemprov DKI tidak memiliki kemauan untuk menjelaskan secara rinci penggunaan anggaran tahun 2020,” ucap Viani.
Menurut Viani, tiga anggaran belanja DKI juga belum dijelaskan secara rinci penggunaannya, salah satunya Belanja Tidak Terduga (BTT) sebesar Rp5 triliun. Ia menyatakan berdasarkan penjelasan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, nilai pos BTT sudah dipakai Rp2,2 triliun, namun belum jelas penggunaannya.