
TIKTAK.ID – Sekretariat Kabinet (Seskab), Pramono Anung buka-bukaan mengenai rahasia Presiden Joko Widodo (Jokowi). Pramono mengatakan bahwa Jokowi adalah satu-satunya presiden di Indonesia yang paling banyak rapat, bahkan bisa sampai 9 kali dalam seminggu.
“Pak Jokowi ini presiden yang paling banyak rapat dibanding dengan semua presiden. Dulu kan saya lihat risalah-risalah rapat dan sidang-sidang yang dulu, biasanya rapat hanya seminggu sekali, dan sebulan hanya empat kali,” ungkap Pramono, seperti dilansir detik.com dari acara Podkabs yang dipandu oleh Putri Tanjung, seperti dilihat di YouTube Setkab, Sabtu (5/2/22).
“Tapi Jokowi bisa rapat seminggu 4, 5, 6, 7, 8, 9 kali. Itu bahkan kadang-kadang keputusan rapat baru tengah malam jam 2 pagi, bisa kapan saja, Presiden bangun ‘besok saya mau putusin itu’ ya sudah kita akan siapkan,” sambung Pramono.
Baca juga : 45 Tokoh Galang ‘Petisi Keprihatinan’ Desak Jokowi Batalkan Pindah IKN, Siapa Saja?
Pramono menjelaskan, melalui rapat terbatas atau sidang Kabinet yang selama ini dilakukan Jokowi bersama para menterinya, muncul keputusan untuk negara yang selalu berpegang pada Undang-Undang.
“Jadi di tempat itu Presiden akan memutuskan. Contohnya kemarin, Presiden memutuskan harga minyak goreng, minyak curah menjadi Rp14 ribu, itu tentunya usulannya dari menterinya, dan menterinya menyampaikan dalam sidang Kabinet, dalam rapat terbatas. Begitu Presiden memutuskan, itu menjadi sebuah hal yang mengikat,dan secara peraturan perundang-undangan pun ada payungnya, karena sidang Kabinet ada risalahnya,” tutur Pramono.
Kemudian Pramono menceritakan kondisi kerja di dalam Kabinet Jokowi. Dia mengklaim semua menteri di Kabinet Jokowi selalu bekerja dengan kompak tanpa ada gesekan.
Baca juga : Prabowo Tanggapi Wacana Duet Dirinya dengan Cak Imin
“Saya, Mas Pratik, itu praktis dua orang yang tidak pernah istirahat, tapi kita santai, dan sebagai tim kerja, menurut saya ini salah satu tim kerja yang sangat kompak, karena tidak pernah ada gesekan. Semua dapat diselesaikan dengan baik,” terang Pramono.
Pramono juga menyampaikan keinginan Jokowi yang selama ini telah diutarakan kepada para pembantunya. Dia menilai Jokowi bertekad untuk meninggalkan legacy sebanyak-banyaknya untuk Indonesia.
“Saya melihat betul-betul Presiden ingin meninggalkan legacy banyak hal untuk bangsa ini. Untuk itu, kita mendukung presiden. Kalau kita sendiri tidak sehat, tidak kuat, tidak siapkan diri, maka pasti akan kedodoran, dan beliau kan sangat energik ya,” kata Pramono.