Pesawat nahas itu dioperasikan oleh perusahaan lokal bernama Busy Bee. Gubernur Kivu Utara, Carly Nzanzu Kasivita dalam pernyataannya mengatakan pesawat itu rencananya akan terbang ke kota Beni, sekitar 250 km ke utara Kivu.
Seorang dari Busy Bee yang tak mau disebutkan namanya mengatakan pesawat bermesin ganda Dornier 228-200 memiliki 19 tempat duduk. Saat pesawat itu jatuh ada 16 penumpang dan dua kru dalam pesawat.
Baca juga: Bom Mobil Meledak di Perbatasan Suriah-Turki
Sejumlah kecelakaan yang terjadi di Kongo sering kali karena kurangnya standard keamanan dan buruknya perawatan. Mungkin itu sebabnya semua maskapai penerbangan Kongo, termasuk Busy Bee, dilarang beroperasi di wilayah Eropa.
Sebelumnya pada Oktober lalu, sebuah pesawat kargo yang membawa staf kepresidenan jatuh di Kongo timur. Akibat kecelakaan itu 8 penumpang dan awak, serta seorang Penasihat Presiden tewas.
Dalam pesawat itu terdapat sopir Presiden Felix Tshisekedi, seorang manajer logistik dan beberapa tentara. Mereka terbang menuju ibu kota Kinshasa dan hilang dari radar satu jam setelah lepas landas.
Baca juga: Polisi Bolivia Paksa Demonstran Tinggalkan Peti Jenazah Rekan Mereka di Jalanan