TIKTAK.ID – Shokuiku merupakan edukasi makan khas Jepang yang diajarkan bersamaan dengan makan siang bersama di sekolah. Pendidikan tersebut sudah dimulai pada abad ke-19, lalu dibuat standar untuk seluruh penjuru Negeri Sakura pada 2005.
Shokuiku bertujuan mendidik murid sejak sekolah dasar untuk makan dengan menu bergizi lengkap dan seimbang, belajar tata krama seperti memberikan salam sebelum makan, hingga bersosialisasi dengan teman ketika makan.
Menu yang dibuat di sekolah setempat pun diarahkan langsung oleh ahli gizi sekolah. Makanan itu juga disiapkan dan dibuat secara higienis di dapur sekolah.
“Bagi kami, makan siang adalah edukasi, tidak hanya untuk memenuhi tuntutan rasa lapar,” ungkap ahli gizi di sekolah dasar St. Dominic’s Institute Tokyo, Namekawa, seperti dilansir Kompas.com.
Namekawa mengatakan saat menyiapkan menu makan siang Shokuiku, ia memakai takaran kalori yang dianjurkan sesuai kebutuhan anak usia sekolah dasar. Mereka juga memakai bahan makanan bebas atau minim pesitisda, menggunakan sayur dan buah organik, serta tidak menggunakan bahan atau bumbu instan.
Selain itu, komposisi gizinya diperhatikan secara cermat. Setiap menu terdiri dari protein, karbohidrat, dan serat. Menu makan itu didesain untuk mengakomodasi kebutuhan siswa yang baru pulang sore hari.
“Sebisa mungkin semuanya kami siapkan sendiri (tidak menggunakan bahan dan bumbu instan). Kami menghargai cita rasa asli makanan, sekaligus supaya bisa mengontrol asupan garam dan gula,” terang Namekawa.
Kemudian ahli gizi bersertifikat ini menjelaskan bahwa jenis menunya menyesuaikan dengan agenda tertentu. Hal itu untuk memperkenalkan lidah anak dengan beragam cita rasa dari berbagai negara dan kultur berbeda. Dia mencontohkan menu untuk Tokyo Citizen Day, kemah musim panas, dan terkadang pihak sekolah juga menyediakan makanan khas perayaan seperti Helloween.
“Sebelum makan, murid di sini kami kenalkan apa dan dari mana makanan yang mereka makan hari itu, termasuk bahan bakunya. Dengan begitu, mereka memiliki kesadaran menghargai makanan,” terangnya.
Sementara itu, pakar gizi dari Kanagawa Institute of Technology Jepang, Profesor Naomi Aiba menyebut program Shokuiku yang dijalankan di seluruh penjuru Negeri Sakura memakai aturan dasar atau Basic Law of Shokuiku dari pemerintah setempat.
“Program Shokuiku dibuat standar untuk mempromosikan edukasi makan dan nutrisi yang mampu menjaga kesehatan fisik dan mental,” tutur Aiba.