KPU Tegur Gibran Soal Gestur Ajak Bersorak Saat Debat Capres
TIKTAK.ID – Komisi Pemilihan Umum atau KPU diketahui telah menegur calon wakil presiden nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka usai mengikuti acara debat Capres pada Selasa (12/12/23). KPU menegur Gibran lantaran menunjukkan gerakan isyarat atau gestur mengajak bersorak ketika debat tengah berlangsung.
“Ini (perilaku Gibran) yang tidak boleh dan kami tegur,” ujar Ketua KPU, Hasyim Asy’ari di Jakarta, pada Kamis (14/12/23), seperti dilansir Tempo.co.
Tidak hanya memberi teguran kepada Gibran sebagai peserta Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, KPU juga menjadikan hal itu sebagai evaluasi untuk pelaksanaan debat berikutnya.
Baca juga : PDIP Percaya Arus Balik Dukungan Bakal Menangkan Ganjar-Mahfud
“Ketika evaluasi dan rapat persiapan debat selanjutnya, kami sampaikan,” tutur Hasyim.
Untuk diketahui, para calon presiden yang mengikuti debat Capres pertama pada Selasa lalu, hadir bersama para Cawapresnya masing-masing. Sepanjang debat, Cawapres hanya duduk di kursi yang berada di arena debat.
Kemudian debat mulai memanas, khususnya ketika Anies melontarkan pertanyaan ke Prabowo terkait putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 90 yang mengubah syarat umur calon presiden dan calon wakil presiden usia 40 tahun dan pernah atau sedang menjabat sebagai kepala daerah hasil Pilkada.
Baca juga : Apa Saja Kontribusi RI atas Resolusi PBB untuk Gencatan Senjata di Gaza?
Prabowo lantas meninggikan suaranya ketika menjawab pertanyaan Anies itu. Dia menjelaskan bahwa dalam perkembangan politik, ada sejumlah perspektif. Dia mengaku bahwa timnya menyebut putusan MK itu tidak bermasalah dari sisi hukum, sementara untuk pelanggaran etikanya sudah diambil tindakan dan keputusan. Dia pun menegaskan bahwa putusan terkait syarat Capres-Cawapres itu tidak dapat diubah.
“Kami ini bukan anak kecil, Mas Anies. Anda juga paham, rakyat pun paham. Intinya rakyat yang memutuskan, dan rakyat yang menilai,” jelas Prabowo.
Ketua Umum (Ketum) Partai Gerindra tersebut melanjutkan, bila rakyat memang tidak menyukai paslon Capres-Cawapres nomor urut 2, maka tidak perlu memilih mereka.
Baca juga : Nusron Wahid Tanggapi Pencopotan Dirinya dari Ketua PBNU
“Jika rakyat tidak suka dengan Prabowo dan Gibran, ya tidak perlu dipilih,” kata Prabowo.
Jawaban tersebut langsung disambut Gibran dengan berdiri sambil mengayun-ayunkan tangan mengajak orang untuk bersorak. Perilaku putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) tersebut sontak mendapat nyinyiran dari warganet.