TIKTAK.ID – Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Arief Poyuono menyatakan tidak akan menghadiri sidang Majelis Kehormatan Gerindra yang digelar siang ini. Sidang Majelis Kehormatan tersebut dalam rangka memproses pernyataan Poyuono mengenai isu PKI dibikin oleh kelompok “kadrun” (kadal gurun). Ucapan Poyuono itu lantas memicu kontroversi di media sosial, yang turut menyeret Gerindra.
“Saya tidak akan pernah menghadiri sidang MK itu,” ujar Poyuono, seperti dilansir CNNIndonesia.com, Selasa (22/6/20).
Poyuono pun bersikukuh tak akan mengubah keyakinannya bahwa isu kebangkitan PKI merupakan kebohongan yang dibuat oleh kadrun dan para pengacau Negara. Ia menyebut isu kebangkitan PKI dimunculkan dengan tujuan memakzulkan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Baca juga : MK Tolak Permohonan Amien Rais cs terkait Uji Materi Perppu Corona Jokowi
Poyuono menilai dalam kasus ini, ia tidak perlu melakukan pembelaan diri. Bahkan ia mengatakan orang-orang dalam Majelis Kehormatan Gerindra yang seharusnya mengevaluasi diri. Ia juga menyarankan mereka untuk mengamati lagi video wawancaranya dengan lebih saksama.
“Rawe-rawe rantas malang-malang putung [maju tak gentar pantang mundur]. Saya tidak akan hadir, silakan saja,” tegas Poyuono.
Sebelumnya, Majelis Kehormatan Partai Gerindra menggelar sidang etik untuk Poyuono terkait pernyataan “PKI Mainan Kadrun”. Kadrun sendiri merupakan istilah yang ditujukan bagi orang-orang yang berseberangan secara politik dengan Jokowi. Biasanya, kelompok ini dicirikan dengan aliran politik keagamaan yang kental.
Kemudian pernyataan Poyu itu memancing kemarahan sejumlah ormas Islam bekas pendukung Prabowo Subianto di Pilpres 2019. Imbasnya, sejumlah ormas Islam tersebut mendesak Gerindra untuk segera memecat Poyuono.
Perlu diketahui, sidang terhadap Poyuono rencananya digelar pukul 13.00 WIB di kantor DPP Partai Gerindra. Diketahui sidang itu tetap mematuhi protokol kesehatan dalam pandemi virus Corona (Covid-19).
Di sisi lain, Anggota Majelis Kehormatan Partai Gerindra, Habiburokhman mengaku dirinya berharap agar Poyuono bisa datang tepat waktu dalam sidang majelis etik ini sehingga bisa membela diri.
Baca juga : Tak Percaya Elektabilitas Anies Baswedan Turun, PKS: Hasil Surveinya Agak Aneh!
“Kalau tidak hadir ya dia rugi sendiri, karena akan kehilangan hak membela diri,” tutur Habiburokhman.