TIKTAK.ID – Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto mengungkapkan bahwa partainya telah menolak deklarasi pencalonan Menteri Pertahanan sekaligus Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto dan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Pilpres 2024. Hasto menegaskan, upaya mengusung Jokowi untuk maju sebagai calon wakil presiden menyalahi UUD 1945.
“Kita melihat sikap dari PDIP berpolitik ini dengan rule of the games, yakni konstitusi UUD mengikat kita semuanya,” ujar Hasto kepada wartawan di Kantor DPP PDIP Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Senin (17/1/22), seperti dilansir CNN Indonesia.
“Konstitusi telah mengatur bagaimana presiden melakukan jabatan selama dua periode, dan itulah yang menjadi hukum dasar untuk kita taati bersama-sama,” imbuh Hasto.
Baca juga : Begini Peluang Airlangga Rebut Ganjar dari PDIP untuk Pilpres 2024 Menurut Pengamat
Kemudian Hasto menilai wajar terjadi dinamika politik lewat deklarasi Prabowo-Jokowi. Meski begitu, dia memperingatkan agar semua pihak dapat menghormati sistem demokrasi yang diatur dalam UUD 1945.
“PDIP mengingatkan, mari kita berdemokrasi dengan cara meningkatkan kualitas kehidupan demokrasi yang taat kepada konstitusi,” tutur Hasto.
Sementara itu, Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengaku tidak ingin ambil pusing terkait deklarasi yang mengusung Prabowo maju bersama Jokowi di Pilpres 2024. Dia menganggap dukungan itu tidak lebih dari aspirasi masyarakat dalam berdemokrasi. Dia sendiri mengklaim tidak bisa memberi dukungan maupun menolak deklarasi Prabowo-Jokowi.
Baca juga : Jokowi Sebut 4 Nama Calon Pemimpin Ibu Kota Anyar ‘Nusantara’, Ada Kemungkinan Pilih Ahok?
“Saya enggak bisa mendukung atau tidak mendukung karena itu adalah dinamika yang terjadi di masyarakat. Sedangkan partai kita akan ada forum tersendiri untuk memutuskan hal tersebut,” jelas Dasco di Kompleks Parlemen, Senin (17/1/22).
Untuk diketahui, koalisi masyarakat yang menamakan diri Sekretariat Bersama (Sekber) Prabowo-Jokowi mendeklarasikan dukungan kepada Prabowo dan Jokowi untuk mencalonkan diri pada Pilpres 2024. Mereka menyebut kepemimpinan Jokowi pada periode kedua telah memberikan kemajuan bagi Indonesia, sehingga menginginkan duet Prabowo-Jokowi dapat terwujud.
“Kami dari Sekretariat Bersama Prabowo-Jokowi mendorong Bapak Prabowo, calon presiden, dan Bapak Jokowi, calon wakil presiden (Cawapres), sebagai bagian dari Kabinet Indonesia Maju Jilid II agar maju dalam Pemilu 2024,” ucap Koordinator Sekber Prabowo-Jokowi Gisel Italiane, Sabtu (15/1/22).