TIKTAK.ID – Ketua Umum Federasi Serikat Pekerja Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Bersatu, Arief Poyuono menantang pihak-pihak yang selama ini kerap meneriakkan turunkan Joko Widodo (Jokowi) dari jabatannya sebagai presiden.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra yang dipimpin Prabowo Subianto tersebut menantang mereka yang meneriakkan turunkan Jokowi dengan menolak penyaluran bantuan sosial yang disalurkan Pemerintah.
“Yang teriak-teriak turunkan Kangmas @jokowi, berani enggak, menolak pemberian bansos dari Pemerintah,” tulis Poyuono melalui akun Twitternya, @bumnbersatu, seperti dilansir Wartaekonomi.co.id, Kamis (25/6/20).
Baca juga : Bendera PDIP Dibakar, Megawati Geram: Rapatkan Barisan, Tempuhlah Jalan Hukum!
Poyuono mengatakan dirinya yakin bahwa mereka yang berteriak-teriak turunkan Jokowi ikut mengantre bantuan sosial oleh Pemerintah.
“Gua yakin dikasih bansos sembako juga pada ngatri nantinya,” sindir Poyuono.
Meski begitu, Poyuono tidak mengungkapkan secara spesifik siapa kelompok ataupun orang yang dimaksud. Ia hanya memberikan isyarat bahwa pihak dimaksud adalah mereka yang meributkan masalah Partai Komunis Indonesia (PKI) beberapa waktu belakangan.
Baca juga : Pasca Kongres Demokrat, Diam-diam AHY Temui Jokowi dan Ma’ruf Amin, Ada Apa?
“Ribut ribut anti-PKI, aneh ya. Coba saja periksa di seluruh kantor polisi ada atau enggak penganut ideologi Komunis dan kader PKI ditangkap,” lanjut Poyuono.
Poyuono kemudian juga mengajak pihak yang aktif menggembar-gemborkan seolah PKI hidup kembali, untuk mengecek ke Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia. Hal itu, kata Poyuono, untuk mengetahui apakah PKI terdaftar sebagai sebuah partai atau tidak.
“Periksa juga di Kemenkumham ada enggak PKI yang terdaftar, kan ujung-ujungnya teriak turunkan Jokowi,” ucapnya.
Baca juga : Keakraban Prabowo dan Menhan China, Foto Bareng di Parade Militer Rusia
Seperti diberitakan sebelumnya, Poyuono menyinggung isu “PKI dimainkan Kadrun” dalam sebuah wawancara yang ditayangkan di YouTube.
Kemudian pernyataan Poyuono ini menimbulkan kontroversi. Bahkan tagar #TenggelamkanGerindra sempat menjadi trending topic di Twitter.
Imbasnya, Gerindra menggelar sidang etik atas kasus itu. Namun Poyuono menilai rekan-rekan separtainya gagal paham menilai video tersebut.
Baca juga : Jokowi Perintahkan Prabowo, Erick Thohir dan Basuki Kerja Keroyokan, Bikin Apa?
“Mereka itu semua politisi gagal paham, sok tahu, dan otaknya kayak kadrun-kadrun dalam menilai video wawancara YouTube saya di kanal Bangsa. Dalam wawancara itu jelas-jelas saya menyatakan diri sebagai Ketua Umum Serikat Pekerja BUMN. Kedua, saya membuat rekaman itu di kantor FSP BUMN Bersatu dan berlatar belakang Bendera Serikat Pekerja,” terangnya, Sabtu (20/6/20).