
TIKTAK.ID – Stres kerja bisa memengaruhi kinerja, kesehatan, serta kehidupan pribadi seseorang. Meski begitu, stres atau tekanan tidak selamanya buruk, karena stres dengan kadar ringan dapat membantu seseorang tetap fokus, energik, dan memberikan tantangan baru agar tidak gampang bosan.
Selain itu, sedikit stres juga bisa membuat seseorang lebih waspada, sehingga bisa lebih cermat dan berhati-hati. Akan tetapi, terlalu banyak stres dapat membuat seseorang tidak berdaya sampai berada di situasi sulit.
Seperti dikutip Kompas.com dari Help Guide, ada beberapa penyebab stres kerja yang umum memicu kegelisahan para pekerja, yakni takut dipecat atau di-PHK, jam kerja yang terlalu panjang, terlalu banyak pekerjaan, atau jam kerja tidak jelas. Kemudian target untuk memenuhi ekspektasi pemberi upah meningkat, tanpa diimbangi kepuasan kerja, iklim kerja penuh tekanan, kerap berkejaran dengan tenggat yang mepet, dan lainnya.
Mengutip Better Health, terdapat beberapa tanda stres kerja. Gejala stres kerja dari aspek fisik, di antaranya yaitu kelelahan, otot sering tegang, sakit kepala, jantung berdebar, susah tidur, gangguan pencernaan seperti diare atau sembelit, gatal atau kulit bermasalah.
Sementara gejala stres kerja dari psikologis, dapat berupa depresi, gelisah, putus asa, mudah marah, pesimistis, kewalahan dan merasa tidak mampu mengatasi persoalan, susah konsentrasi dan mengambil keputusan.
Terdapat pula gejala stres kerja dari perilaku, yakni sering sakit, malas bekerja, kreativitas dan inisiatif berkurang, kinerja atau performa menurun, relasi dengan teman kerja buruk, suasana hati berubah dan mudah tersinggung, toleransi minim, gampang frustasi, dan tidak sabaran, kehilangan minat pada banyak hal, serta lebih suka menyendiri.
Jika Anda merasa memiliki beberapa tanda stres kerja di atas, sebaiknya segera atasi sebelum mengganggu kesehatan dan kehidupan pribadi.
Terdapat beberapa cara mengatasi stres kerja yang bisa dilakukan, di antaranya:
Diskusikan penyebab stres Anda bersama atasan untuk mendapatkan solusi.
Mulai menyusun agenda atau daftar pekerjaan yang harus dilakukan setiap hari. Anda dapat mengerjakan mulai dari yang paling sulit di pagi hari saat pikiran masih segar.
Menjaga pola makan bergizi lengkap dan seimbang.
Menyempatkan olahraga di sela-sela rutinitas.
Meluangkan waktu untuk relaksasi secara teratur setiap hari.
Rehat, paling tidak seminggu sekali.
Sebaiknya hindari melampiaskan stres kerja kepada orang terdekat.
Beri tahu orang terdekat mengenai masalah stres kerja Anda. Anda juga bisa meminta saran dan dukungan dari mereka.
Hindari melampiaskan stres kerja ke hal negatif, seperti merokok atau minum minuman beralkohol.
Jika stres kerja mulai mengganggu kesehatan dan berdampak pada kehidupan pribadi, maka tidak ada salahnya untuk berkonsultasi ke psikolog.