Padahal pada dua hari lalu, Washington menyatakan membuka kembali perundingan dengan kelompok Taliban di Qatar. Fokus diskusi saat itu adalah pengurangan kekerasan yang mengarah ke negosiasi intra-Afghanistan dan gencatan senjata, kata salah seorang sumber AS.
Sebelumnya Trump menarik diri dari perjanjian damai pada ujung penandatanganan perjanjian. Sebabnya, seorang tentara Amerika tewas di Afghanistan.
Baca juga: Kebakaran Pabrik Tas di India Tewaskan 40 Orang
Presiden Afghanistan Ashraf Ghani juga menyatakan hal yang sama dengan AS. Departemen Luar Negeri Afghanistan menyatakan dukungan gencatan senjata, dengan prioritas utama sebelum Kabul memasuki negosiasi dengan pemberontak.
Sebelumnya pada November lalu, sebuah bom mobil meledak yang menargetkan konvoi kendaraan mobil keamanan swasta dan para pejabat. Ledakan bom itu mengakibatkan 12 orang tewas, termasuk anak-anak. Sementara 20 orang lainnya luka-luka, termasuk empat staf perusahaan asing, namun kewarganegaraan mereka tidak diumumkan.
Halaman selanjutnya…