Benarkan Malas Mandi Salah Satu Gejala Depresi?
TIKTAK.ID – Malas mandi kerap disebut-sebut sebagai salah satu gejala depresi. Lantas benarkah malas mandi tanda depresi?
Ternyata, seseorang yang menderita depresi bakal mengalami gangguan fungsi eksekutif yang membuat tugas sehari-hari terasa sulit, termasuk mandi. Meski begitu, tidak semua orang yang malas mandi mengalami depresi.
Seperti dikutip Kompas.com dari Medical News Today, depresi membuat penderitanya tidak punya energi, memiliki pikiran negatif, dan brain fog atau tak dapat berpikir secara jernih.
Kondisi tersebut pun membuat penderita menganggap mandi merupakan kegiatan yang melelahkan dan tidak penting. Bahkan penderita bisa meragukan harga dirinya dan merasa tak pantas untuk merawat tubuhnya, termasuk mandi.
Gangguan fungsi eksekutif juga dinilai mampu membuat seseorang yang depresi merasa malas untuk mandi.
Fungsi eksekutif sendiri adalah bagian otak yang terletak di bagian lobus frontal. Fungsi eksekutif berkaitan dengan kemampuan kognitif yang membantu seseorang untuk melakukan kegiatan sehari-hari. Misalnya menentukan tujuan, membuat rencana untuk mencapai tujuan tersebut, dan mencapai tujuan yang dibuat.
Umumnya, penderita depresi bakal mengalami gangguan fungsi eksekutif tersebut, sehingga mengalami penurunan kemampuan menyelesaikan kegiatan sehari-hari, termasuk menjaga kebersihan diri.
Walaupun malas mandi termasuk salah satu gejala depresi, namun kondisi itu tak dapat dijadikan satu-satunya diagnosis. Mengutip Mayo Clinic, gejala depresi sangat kompleks dan akan berbeda-beda bagi setiap individu.
Akan tetapi, gejala yang muncul biasanya berlangsung selama beberapa minggu atau beberapa bulan sampai berdampak negatif pada kegiatan sehari-hari, termasuk untuk melakukan hal yang sederhana, seperti mandi.
Berikut ini sejumlah gejala depresi yang akan dialami:
- Merasa sedih, hampa, atau tak berdaya
- Marah yang meledak-ledak, mudah tersinggung atau frustasi, bahkan terhadap hal-hal kecil
- Merasa kehilangan minat pada hampir semua kegiatan, termasuk hubungan seksual, hobi, atau kegiatan olahraga
- Menderita gangguan tidur, termasuk insomnia atau tidur terlalu lama
- Merasa sangat lelah dan tidak punya energi, bahkan hal-hal yang sederhana terasa sangat melelahkan
- Mengalami penurunan nafsu makan dan penurunan berat badan, atau ingin makan lebih banyak dan mengalami kenaikan berat badan
- Merasa cemas atau gelisah
- Mengalami penurunan kemampuan berpikir, berbicara, atau menggerakkan tubuh
- Merasa tak berharga atau bersalah, terlalu fokus pada kesalahan masa lalu atau menyalahkan diri sendiri
- Sulit berpikir, berkonsentrasi, mengambil keputusan, dan mengingat sesuatu
- Punya pikiran untuk mengakhiri hidup atau melakukan percobaan bunuh diri
- Mengalami masalah kesehatan fisik yang datang tiba-tiba, misalnya sakit punggung atau pusing.