
TIKTAK.ID – Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengungkapkan bahwa pertemuan dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana sama sekali tidak membahas Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang. Ganjar pun memastikan tidak ada pembahasan terkait hal itu sama sekali. Dia lantas menolak menjawab pertanyaan soal pencapresan.
“Alah, ekonomi lagi seperti ini sulitnya kok,” ucap Ganjar di Istana Kepresidenan Jakarta, pada Senin (7/11/22), seperti dilansir CNN Indonesia.
Ganjar mengatakan pertemuannya dengan Jokowi membahas keadaan daerah. Ganjar mengaku telah melaporkan inflasi sampai bencana alam yang terjadi di Jawa Tengah.
Baca juga : Jokowi Sebut Kandidat Capres-Cawapres Harus Paham Ekonomi, Kode Dukung Erick Thohir?
Kemudian Ganjar menyebut Jokowi menitipkan pesan mengenai persiapan 2023. Dia menerangkan, kondisi tahun depan kemungkinan tidak baik sehingga perlu melakukan persiapan ekstra.
“Beliau concern juga sebenarnya, menitip terkait kondisi cuaca yang kurang bagus, dan kaitannya dengan kondisi pangan, termasuk pengendalian inflasi karena semua mesti siap-siap nih 2023 tidak terlalu bagus,” tutur Ganjar.
Untuk diketahui, Ganjar sempat menghadap Jokowi usai acara penganugerahan gelar pahlawan nasional. Ganjar pun terlihat lebih lama berada di dalam Istana daripada kepala daerah yang lain.
Baca juga : Gus Fahrur Sebut Erick Thohir Tokoh Muda NU yang Patut Dibanggakan
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil dan beberapa kepala daerah sudah tampak keluar Istana sekitar pukul 11.20 WIB. Sedangkan Ganjar baru keluar Istana sekitar pukul 12.00 WIB.
Sebelumnya, pidato Jokowi dalam Rakernas salah satu kelompok relawannya, Projo, pada 21 Mei silam, sempat dianggap sebagai sinyal dukungan kepada Ganjar. Saat itu, Jokowi mengimbau agar relawannya tidak perlu buru-buru mengenai urusan dukungan Capres, walaupun sosok yang didukung hadir di acara tersebut. Sejumlah pengamat pun menduga ucapan Jokowi itu mengarah pada Ganjar yang ikut hadir dalam acara tersebut.
“Urusan politik ojo kesusu sik, jangan tergesa-gesa, walaupun mungkin yang kita dukung ada di sini,” jelas Jokowi.
Baca juga : Nasib ‘Tak Jelas’ Kasus Kanjuruhan di Tengah Isu Perang Jenderal di Tubuh Polri
Namun teranyar, Jokowi secara terang-terangan menyebut Pilpres 2024 bakal menjadi jatah salah satu menterinya sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto. Sinyal dukungan Jokowi terhadap pencalonan presiden tersebut lantas dinilai telah melewati batas. Jokowi diminta supaya terlebih dahulu menyelesaikan kerja-kerja di sisa masa pemerintahannya sampai 2024.