TIKTAK.ID – Pengamat politik dari Universitas Negeri Jakarta, Ubedilah Badrun mengungkapkan bahwa pujian dari Prof. Kishore Mahbubani kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menyebutnya jenius dan paling efektif, terlalu subjektif.
“Hal itu mengabaikan prinsip-prinsip akademik pada ranah ilmu politik dengan area studi demokrasi, dan mengabaikan wajah lain Jokowi dalam indikator demokrasi,” ujar Ubedilah Badrun, seperti dilansir Tribunnews, pada Senin (11/10/21).
Ubed mengatakan bila ukuran jenius hanya diukur dari efektifitasnya merangkul Prabowo-Sandi dalam Kabinet, mampu mengesahkan UU Omnibus Law yang pro oligarki, dan soal ekonomi dengan versi sepihak, maka ukuran tersebut sangat tidak utuh.
Baca juga : Prabowo Fix Maju Capres 2024, Siapa Cawapresnya?
“Saya menangkap atau menduga kuat terdapat subjektivitas yang kuat pada Prof Kishore karena menilai presiden dari indikator kemauan Singapura dan oligarki ekonomi,” ucap Ubed.
Kemudian Ubed menyatakan keliru bila menilai ekonomi Indonesia hanya dari utang publik. Dia pun menyebut perkataan Prof Kishore sangat berbahaya, lantaran mengabaikan nilai-nilai demokrasi dan nyawa manusia.
“Data lain yang saya maksud yakni mengabaikan data bahwa dalam kepemimpinan Jokowi indeks demokrasinya justru memperoleh skor terburuk sepanjang 14 tahun terakhir dengan angka 6,30,” tutur Ubed.
Baca juga : Pilpres 2024, Peluang Puan, Sandi dan AHY Paling Bersinar?
Menurut Ubed, skor kebebasan sipil juga tercatat hanya mencapai 5,59, dan indeks kebebasan internet skornya pun merah, yaitu hanya 49.
“Bahkan indeks Hak Asasi Manusia juga rapotnya merah hanya 2,9. Profesor Kishore telah mengabaikan pelanggaran HAM atas tewasnya sejumlah anak muda dalam berbagai aksi memperjuangkan hak-hak rakyat banyak,” tegas Ubed.
Seperti telah diberitakan, Kishore Mahbubani, seorang peneliti terkemuka Asia Research Institute di National University of Singapore, memuji kepemimpinan Jokowi. Kishore sendiri adalah penulis “Has China Won?” (Humas, 2020), dan terpilih sebagai salah satu dari 50 pemikir dunia terbaik versi majalah Prospect pada tahun 2014.
Baca juga : Menohok, Bambang Pacul Sebut Kader PDIP Deklarasi Ganjar Capres ‘Bukan Banteng tapi Celeng’
Melalui tulisan berjudul “The Genius of Jokowi”, Kishore memaparkan sejumlah prestasi Jokowi selama memimpin Indonesia yang dikenal sebagai negara besar dan terdiri dari beragam etnis. Tulisan Kishore tersebut dapat diakses di Project Syndicate yang dipublikasikan pada 6 Oktober 2021.