![Waspadai Perut Buncit, Tanda Obesitas Sentral](https://i0.wp.com/www.tiktak.id/wp-content/uploads/2022/03/Waspadai-Perut-Buncit-Tanda-Obesitas-Sentral.jpg?resize=660%2C400&ssl=1)
TIKTAK.ID – Anda perlu waspada jika mempunyai masalah perut buncit, karena bisa menjadi tanda obesitas sentral. Kondisi tersebut pun tidak boleh disepelekan, karena berisiko meningkatkan beberapa penyakit kronis.
Seperti dilansir Kompas.com, obesitas sentral merupakan istilah medis untuk menunjukkan perut buncit yang berlebihan. Kemenkes (Kementerian Kesehatan) menjelaskan, seseorang dikatakan punya obesitas sentral jika lingkar perutnya di atas 90 cm bagi pria, dan di atas 80 cm untuk wanita.
Umumnya, obesitas sentral disebabkan gaya hidup tidak sehat. Di antaranya pola makan tinggi kalori, kebiasaan mengonsumsi asupan manis, terlalu banyak duduk atau jarang bergerak, dan tidak pernah olahraga.
Mengutip Harvard Health Publishing, tubuh punya dua jenis lemak, yaitu lemak subkutan yang terletak di bawah kulit dan lemak visceral yang terletak di sekitar organ dalam. Bahaya obesitas sentral yang perlu diwaspadai yakni keberadaan lemak visceral yang menumpuk di perut.
Pasalnya, tak seperti lemak subkutan, sel-sel lemak visceral mampu melepaskan produk metabolismenya langsung ke organ vital. Hal itu membuat penumpukan lemak di hati atau lever, pankreas, jantung, dan organ lainnya.
Akumulasi asam lemak di sel tubuh yang tidak dirancang khusus untuk menampung lemak bakal menimbulkan gangguan organ. Berikut ini di antaranya:
- Meningkatkan risiko gagal hati, gagal jantung, gagal pankreas, dan lainnya.
- Bisa mengganggu kinerja insulin
- Dapat meningkatkan risiko penyakit diabetes
- Berpotensi meningkatkan risiko penyakit kolesterol tinggi
- Mampu menurunkan fungsi jantung atau memicu penyakit jantung
Untuk mencegah hal itu, Anda perlu mewaspadai perut buncit berlebihan. Cara terbaik mengatasi kondisi tersebut dengan cara mengontrol berat badan ke rentang yang ideal. Sebaiknya Anda mulai menjaga pola makan sehat, aktif bergerak, dan rutin berolahraga setidaknya seminggu dua kali.
Namun saat menurunkan berat badan, Anda tidak dapat memilih memangkas lemak di salah satu bagian tubuh. Bisa saja lemak di paha atau pinggul berkurang drastis, namun tumpukan lemak penyebab perut buncit hanya berkurang sedikit. Akan tetapi, setiap penurunan lingkar perut memiliki dampak signifikan pada penurunan risiko penyakit kronis, seperti penyakit jantung.