TIKTAK.ID – Berdasarkan hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), mayoritas responden atau sebanyak 75 persen tidak setuju dengan pendapat yang menyatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) merupakan orang Partai Komunis Indonesia (PKI) atau setidaknya terkait dengan PKI. Akan tetapi, terdapat delapan persen responden yang setuju dengan isu Jokowi orang PKI.
“Isu mengenai Presiden adalah orang PKI itu juga tidak banyak yang percaya,” terang Manajer Program SMRC, Saidiman Ahmad, melalui acara rilis hasil survei secara daring, Jumat (1/10/21), seperti dilansir Republika.co.id.
Saidiman menilai tren sikap publik terhadap isu Jokowi orang atau terkait dengan PKI sejak 2017 hingga 2021 tidak banyak direspons oleh warga. Dia mengatakan orang yang percaya dengan isu itu pun tak banyak berubah, yakni hanya berkisar 3-8 persen.
Baca juga : Bos PKS-Ridwan Kamil Panen Raya Bareng, Pengamat: Cek Ombak Pencapresan
Saidiman melanjutkan, mayoritas warga atau 84 persen tidak setuju dengan pendapat saat ini tengah terjadi kebangkitan PKI di Tanah Air. Sementara ada 14 persen responden yang setuju adanya kebangkitan PKI saat ini.
Dari 14 persen yang setuju, terdapat 49 persen (tujuh persen dari total populasi) yang menyebut kebangkitan itu sudah menjadi ancaman nyata bagi negara. Tetapi 24 persen (tiga persen dari total populasi) menganggap ancaman tersebut sedikit sudah menjadi ancaman bagi negara.
Kemudian Saidiman menjelaskan bahwa isu kebangkitan PKI tidak banyak direspons warga. Ia memaparkan, dalam enam tahun terakhir (Oktober 2015-September 2021) yang setuju dengan pendapat sekarang sedang terjadi kebangkitan PKI hanya sekitar 10-16 persen.
Baca juga : Ahli Sebut Musuh Jokowi Menyerang Pakai Bot di Pilpres 2014
Menurut Saidiman, berdasarkan kelompok masyarakat, responden yang percaya saat ini sedang ada kebangkitan PKI lebih banyak pada massa pemilih Prabowo Subianto-Sandiaga Uno (27 persen). Disusul oleh massa pemilih PKS (34 persen), Gerindra (27 persen), dan Demokrat (26 persen).
Survei tersebut memakai metode multistage random sampling terhadap sebanyak 1.220 responden. Responden yang dapat diwawancarai secara valid ada 981 orang. Responden terpilih diwawancarai melalui tatap muka pada 15-21 September 2021.
Margin of error survei diperkirakan sebesar kurang lebih 3,19 persen pada tingkat kepercayaan mencapai 95 persen.