TIKTAK.ID – Spanyol tak hanya kalang kabut menghadapi wabah Covid-19 yang menyebar sangat cepat, namun kini mereka juga mendapat kesulitan untuk memakamkan para korban yang jumlahnya ribuan. Akibatnya gelanggang es di Madrid diubah menjadi kamar mayat, seperti yang dilaporkan CNN.
Mayat-mayat itu diangkut kendaraan militer ke Palacio de Hielo, atau Istana Es, di lingkungan Hortaleza Madrid. Hal itu disampaikan kantor presiden wilayah Madrid kepada CNN, Selasa (24/3/20).
Otoritas Madrid mengatakan bahwa tindakan ini hanya untuk sementara waktu, sebagai sebuah tindakan darurat dan luar biasa.
Baca juga : Sekitar 60 Jenazah Ditemukan dalam Truk Peti Kemas di Mozambik
Sementara itu layanan pemakaman di kota Madrid mengumumkan dalam sebuah rilisnya pada Senin kemarin bahwa mereka akan berhenti mengumpulkan mayat-mayat korban Covid-19. Alasannya, karena pekerja mereka tak memiliki alat pelindung yang memadai. Layanan pemakaman merupakan penyedia utama di Madrid, mereka mengelola 14 pemakaman, dua panti jenazah dan dua krematorium.
Layanan pemakaman itu mengatakan mereka akan menerima pelayanan untuk korban virus Corona seperti biasa dengan catatan, bila mayat-mayat yang mereka terima telah tertutup dalam peti mati.
Sampai saat ini Spanyol menduduki peringkat keempat penderita wabah Covid-19 terbesar di dunia. Setelah China, Italia dan Amerika. Namun menduduki peringkat ketiga dalam jumlah korban meninggal dunia. Negara Matador ini mengonfirmasi sekitar 39.673 kasus dan 2.696 jumlah kematian.
Baca juga : Putin Klaim Rusia Berhasil Lawan Virus Corona
Madrid merupakan salah satu pusat epidemi di Spanyol. Presiden wilayah Madrid, Isabel Díaz Ayuso, mengatakan pada pekan lalu bahwa 80% dari populasi di kota itu terinfeksi Covid-19.
Halaman selanjutnya…