Soal Cawe-cawe Jokowi Jelang Pemilu 2024, Bawaslu: Sulit Dipisahkan dari Presiden
TIKTAK.ID – Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum atau Bawaslu, Rahmat Bagja mengaku tak mempermasalahkan cawe-cawe Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 mendatang. Bagja menilai cawe-cawe sulit dipisahkan dari presiden. Dia pun menyebut Bawaslu tidak mempermasalahkan kalau Jokowi datang ke acara partai.
“Kalau buat cawe-cawe saya kira semua itu akan kalau punya preferensi siapa yang bakal melanjutkan program kerjanya kan,“ ujar Bagja kepada wartawan di ruang kerjanya di gedung Bawaslu, pada RRabu(21/6/23), seperti dilansir Tempo.co.
Bagja mengakui tidak ada hukum yang mengatur cawe-cawe selama tidak memakai fasilitas negara. Akan tetapi, dia menyatakan tentu ada konsekuensi etik terkait hal tersebut, dan yang menilai etik adalah masyarakat.
Baca juga : Bikin Heboh Lagi, Denny Indrayana Prediksi Anies Bakal Jadi Tersangka
“Bawaslu pada titik ini tidak, karena beliau merupakan Kepala Negara, juga anggota parpol. Jadi boleh-boleh saja, tinggal tempatnya di mana dan bagaimana,” tutur Bagja.
Sebelumnya, Jokowi sempat membenarkan soal dirinya cawe-cawe dalam kontestasi Pemilu mendatang. Ia mengeklaim sikap cawe-cawe politik yang dilakukannya itu bertujuan Pilpres 2024 dapat berjalan dengan baik, tanpa ada riak-riak yang membahayakan negara.
Jokowi menjelaskan bahwa cawe-cawe adalah tanggung jawab moral sebagai presiden dalam masa transisi kepemimpinan nasional pada 2024.
Baca juga : PKB Persilakan PAN Gabung KKIR, Tapi…
“Ya, harus menjaga supaya di kepemimpinan nasional serentak, Pilpres itu bisa berjalan baik, tanpa ada riak-riak yang membahayakan negara,” ungkap Jokowi dalam konferensi pers Pembukaan Rapat Kerja Nasional III PDIP di Sekolah Partai Lenteng Agung, Jakarta Selatan, pada Selasa (6/6/23).
Menurut Jokowi, dirinya tidak ingin diam saja jika kontestasi politik dalam Pemilu 2024 terdapat potensi riak-riak.
“Masa riak-riak yang membahayakan bangsa saya malah disuruh diam, enggak lah,” terang Jokowi.
Baca juga : Sindir Kaesang, Buni Yani: Pemimpin Depok Harus Saleh dan Bukan Plonga-plongo
Sementara itu, Ketua DPP PDIP, Eriko Sotarduga menganggap keputusan Jokowi untuk cawe-cawe terkait Pilpres 2024 demi keberlangsungan pembangunan yang sudah berjalan selama ini. Dia memaparkan bahwa Jokowi juga sudah menyiapkan proses transisi dari tongkat kepemimpinannya kepada presiden selanjutnya pada 2024 nanti.
“Beliau telah menyampaikan, beliau berkeinginan dari yang meneruskan nanti bisa meneruskan pembangunan yang sudah dilakukan oleh Bapak Presiden Joko Widodo,” jelas Eriko di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (20/6/23), mengutip Kompas.com.