
TIKTAK.ID – Relawan Presiden Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) diketahui mengadakan Musyawarah Rakyat (Musra) di Bandung pada Sabtu (28/8/22). Gelaran tersebut adalah ajang penjaringan nama calon presiden (Capres) yang bakal diusung pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang. Relawan juga mengajak sejumlah kalangan masyarakat untuk membahas hal itu.
“Musra merupakan instrumen dalam berdemokrasi, di mana partisipasi rakyat juga akan ikut menentukan arah 2024,” ujar Ketua Pelaksana Musra, Panel Barus, seperti dilansir CNNIndonesia.com, Sabtu (28/8/22).
Penjaringan Capres dalam Musra dipandu oleh dua pakar, yaitu dosen FISIP Universitas Padjadjaran, Widya Setiabudi Sumadinata dan Guru Besar UIN Sunan Gunung Djati, Bambang Qamaruzzaman. Jokowi sendiri yang membuka gelaran yang akan dilakukan di 34 provinsi tersebut.
Baca juga : Novel Baswedan Buka Suara Soal Isu Perjudian dan Narkoba di Kepolisian
Kemudian usai mengadakan diskusi bersama rakyat, para hadirin punya hak untuk mengusulkan nama Capres. Pengusulan tersebut dilakukan secara tertutup dengan memakai aplikasi khusus Musra. Nama-nama itu disimpan sampai 34 provinsi menggelar acara serupa. Selanjutnya nama bakal diserahkan kepada Jokowi dalam Musra di Gelora Bung Karno, Jakarta, pada 11 Maret 2023.
“Nama kami serahkan langsung kepada Presiden, lalu Presiden akan memilih terakhir nanti pada saat Musra di Jakarta, akan mencoba mengumumkan nama yang terpilih dari seluruh Indonesia,” terang Ketua Dewan Pengarah Musra, Andi Gani Nena Wea, di Istana Kepresidenan Jakarta, pada Senin (8/8/22).
Sebelumnya, Andi Gani sempat mengatakan partai politik tidak perlu merasa risih dengan Musra yang diselenggarakan sejumlah organisasi relawan pendukung Jokowi. Dia mengklaim Musra adalah upaya mewadahi ekspresi masyarakat dalam mencari penerus Jokowi pada Pemilu 2024.
Baca juga : Dukungan untuk Ganjar di Rakernas PAN
“Itu merupakan ekspresi. Jadi partai-partai juga tak perlu merasa ada sesuatu yang dilakukan di Musra karena itu merupakan demokrasi biasa dari rakyat,” jelas Andi Gani di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (8/8/22), mengutip Kompas.com.
Andi Gani lantas menegaskan kalau tiket pencalonan presiden kelak tetap bergantung pada keputusan partai politik. Untuk itu, dia menilai partai tidak perlu panik dengan kehadiran Musra.
“Musyawarah Rakyat tidak perlu dianggap momok seperti bersaingan dengan parpol,” tutur Andi Gani.
Baca juga : Sebut Banyak Kejanggalan, Laskar FPI Desak Kapolri Buka Lagi Kasus Unlawfull Killing
Andi Gani juga menegaskan, Musra merupakan inisiatif pimpinan organisasi relawan Jokowi, bukan diselenggarakan atas perintah Jokowi.