SBY Wanti-wanti Jokowi agar Tak Pakai Fasilitas Negara untuk ‘Endorse’ Capres
TIKTAK.ID – Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), mengingatkan agar Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak menggunakan fasilitas negara demi endorsement atau mendukung calon presiden (Capres) tertentu dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.
SBY mengeklaim dirinya tidak mempersoalkan pilihan politik Jokowi mengenai dukungannya terhadap Capres tertentu. Akan tetapi, ia menekankan Jokowi untuk tak menggunakan fasilitas negara demi alat politik semata.
“Bila untuk menyukseskan ‘jago’ yang didukungnya Presiden Jokowi melakukan kerja politik, menurut pendapat saya itu juga tak keliru. Tentu dengan catatan beliau tidak menggunakan sumber daya negara demi menyukseskan kandidat yang dijagokannya itu”, tulis SBY dalam buku yang berjudul “The President Can Do No Wrong – Pilpres 2024 dan Cawe-Cawe Presiden Jokowi”, seperti dilansir CNNIndonesia.com.
Baca juga : SBY Tegaskan Jokowi Punya Hak Tak Suka dengan Anies Baswedan
SBY menegaskan bahwa penggunaan fasilitas dan keuangan negara dalam pertarungan politik tidak bisa dibenarkan karena bertentangan dengan etika politik dan aturan hukum.
“Bila kemudian perangkat negara, termasuk fasilitas dan uang negara digunakan untuk itu, di samping tidak etis juga melanggar undang-undang,” terang SBY.
“Contohnya kalau lembaga intelijen (BIN), Polri, TNI, Penegak Hukum, BUMN, dan perangkat negara yang lain itu digunakan, jelas merupakan pelanggaran undang-undang yang serius. Sebab, bakal membuat Pilpres mendatang tidak lagi jujur dan adil,” imbuh SBY.
Baca juga : Survei Algoritma Soal Pilpres 2024: Pemilih Jokowi Cenderung Pilih Ganjar
SBY turut menyinggung etika politik keluarga Jokowi dalam pemilihan Wali Kota Solo dan Wali Kota Medan yang masing-masing merupakan putra dan menantu Jokowi. SBY menyatakan telah menyerahkan persoalan etis itu pada penilaian masing-masing pihak.
SBY menekankan bahwa keluarga Jokowi memiliki hak yang sama untuk maju dalam kontestasi politik. Dia melanjutkan, begitu pula dengan Capres dan Cawapres yang akan bertarung dalam Pilpres 2024 mendatang. Dia menilai semua orang punya kesempatan yang sama, sehingga pencalonan seseorang tidak boleh dijegal, apalagi oleh campur tangan kekuasaan.
“Siapapun yang ingin menjadi Capres atau Cawapres dalam Pilpres 2024 tak boleh dihalang-halangi. Terlebih kalau dilakukan dengan penyalahgunaan kekuasaan,” tegas SBY.
Baca juga : Prabowo Beberkan Topik Pertemuannya dengan Jokowi di Istana: Soal Rencana Saya ke Depan
Perlu diketahui, Jokowi diduga aktif meng-endorse sejumlah nama untuk maju dalam Pilpres 2024 seperti Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto.