Salah Sasaran, PPATK Bekukan 10 Juta Rekening Penerima Bansos dengan Saldo Rp2 Triliun

TIKTAK.ID – Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), Ivan Yustiavandana, mengeklaim sudah membekukan 10 juta lebih rekening penerima Bansos yang selama ini salah sasaran.
Langkah tersebut dilakukan usai Menteri Sosial, Saifullah Yusuf meminta bantuan PPATK untuk menganalisis rekening-rekening yang selama ini terdata sebagai penerima Bansos.
“Rekening Bansos yang telah kami bekukan sebanyak lebih dari 10 juta, dengan nilai saldo di dalamnya lebih dari Rp2 trilliun,” ujar Ivan, seperti dilansir CNBC Indonesia, pada Sabtu (5/7/25).
Baca juga : Kritik Keras Pemisahan Pemilu oleh MK, Surya Paloh: Ada Titipan?
Ivan menjelaskan, setelah pembekuan ini, pihaknya bakal segera berkoordinasi kembali dengan Kementerian Sosial atau Kemensos. Dengan begitu, kata Ivan, perbaikan data penerima Bansos bisa segera dilakukan.
“Kami berkoordinasi dengan Kemensos,” ucap Ivan.
Ivan menyatakan pemblokiran ini juga dilakukan terhadap rekening penerima Bansos yang selama ini menyalahgunakan dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tersebut.
Baca juga : Tom Lembong dan Hasto Sama-sama Dituntut 7 Tahun Bui
Pasalnya, lanjut Ivan, salah satu tujuan pemberian Bansos yakni menaikkan taraf hidup masyarakat, dengan cara menyekolahkan anak hingga memenuhi kebutuhan hidup, supaya lebih baik.
“Bila Bansos diberikan kepada penerima yang sama dalam jangka waktu lama, contohnya lebih dari 10 tahun, berarti tak ada perubahan apapun dari penerima Bansos, atau dana Bansos justru dimanfaatkan untuk kepentingan menyimpang,” tegas Ivan.
“Itu yang Bapak Presiden tak kehendaki dan harus dimanfaatkan bagi kepentingan yang sesuai,” imbuh Ivan.
Untuk diketahui, pada Jumat (4/7/25) lalu, Kementerian Sosial menggandeng Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), demi memastikan Bansos efektif dan tepat sasaran, sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto.
“Data-data sudah kami sampaikan (kepada PPATK) dan masalah-masalah yang kami hadapi juga telah kami sampaikan. Mudah-mudahan ke depannya bisa ditindaklanjuti,” jelas Saifullah Yusuf yang akrab disapa Gus Ipul.
Gus Ipul mengatakan akan menjadikan hasil analisis rekening penerima Bansos dari PPATK sebagai pedoman untuk memastikan bantuan sosial tepat sasaran.
Dalam pertemuan antara Gus Ipul dan Ketua PPATK, Ivan Yustiavanda juga diketahui ternyata terdapat banyak rekening penerima Bansos yang disinyalir dormant atau tidak melakukan transaksi apapun kecuali hanya menerima transfer saja.










