
TIKTAK.ID – Hasil simulasi pasangan Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden 2024 oleh Lembaga Survei Indostrategi menunjukkan kalau pasangan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto dengan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo berhasil unggul dengan elektabilitas sebesar 60,3 persen.
Merespons hal itu, Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto mengaku partainya terus mencermati survei. Akan tetapi, dia menyebut survei bersifat dinamis. Dia menjelaskan, PDIP bakal mencermati berbagai hal, mulai dari aspek distribusi, aspek demografi, sampai persepsi rakyat terhadap pemimpin.
“Bagi PDIP, pemimpin itu lahir sebagai bagian dari proses kaderisasi kepemimpinan yang membawa tanggung jawab bagi kemajuan bangsa dan negara,” ujar Hasto, seperti dilansir Tempo.co, Selasa (8/11/22).
Baca juga : Demokrat Beri Alasan Kenapa Koalisi Pengusung Anies Tak Segera Dideklarasikan
Menurut Hasto, tanggung jawab pemimpin ke depan sangat berat. Hasto mengatakan dalam demokrasi kultural yang dibangun PDIP, keputusan mengenai pemimpin ini diserahkan kepada Ketua Umumnya, Megawati Soekarnoputri.
“Dalam demokrasi kultural yang dibangun di PDIP, menyerahkan kepada Ibu Megawati untuk mengambil keputusan. Bagaimana keputusannya diambil? Kan sudah dibuktikan pada 2014,” ucap Hasto.
Hasto pun mengklaim keputusan Mega tidak bakal meleset. Sebab, kata Hasto, keputusan itu sudah dibuktikan pada 2014, ketika partainya mendapuk Joko Widodo alias Jokowi sebagai Calon Presiden. Dia juga menyebut pemimpin lainnya dari PDIP seperti Ketua DPR Puan Maharani, Wakil Ketua MPR Ahmad Basarah, hingga Menteri PANRB Azwar Anas.
Baca juga : Sempat Ikut Aksi 212 Lalu Dukung Jokowi, Yusuf Mansur Kini Jadi Bacaleg Perindo
“Itu kan proses lahir lewat kaderisasi partai. Yang dikedepankan oleh PDIP adalah kepemimpinan kolektif dan tanggung jawab kolektif bagi kemajuan bangsa, bukan kepemimpinan orang per orang,” tutur Hasto.
Untuk diketahui, Lembaga Survei Indostrategi mengadakan simulasi dua pasangan Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden. Hasilnya, jika Prabowo dipasangkan dengan Ganjar, maka akan memiliki tingkat elektabilitas tinggi. Namun dalam simulasi tersebut, Indostrategi selalu menempatkan Prabowo sebagai Capres dan hanya melibatkan dua pasang calon.
“Prabowo-Ganjar memperoleh angka keterpilihan sebesar 60,3 persen bila bertarung dengan Anies-AHY. Kemudian Prabowo-Erick memperoleh 54,5 persen bila bertarung dengan Airlangga-Ganjar,” jelas Direktur eksekutif Indostrategi Research and Consulting, Arif Nurul Imam, pada paparan hasil survei, Senin (7/11/22).