“Kalau Mas Menteri merasa kesulitan, bisa bertanya ke ahlinya. Apalagi sudah banyak pakar dan aktivis pendidikan yang memberi solusi pendidikan selama pandemi,” ucapnya.
Zita pun menawarkan empat solusi pendidikan tanpa diskriminasi. Berikut ini empat jenis inovasi pembelajaran Zita:
1. Online Guided Distance Learning, yakni metode belajar online terpadu dengan bimbingan sekolah/mentor. Untuk menerapkan metode ini, minimal harus ada akses gadget, internet, inovasi kurikulum, dan yang terpenting pengawasan orang dewasa. Metode tersebut dapat diterapkan dengan prakondisi, terutama di zona merah yang punya infrastruktur memadai.
2. Support Guided Home Learning, yaitu metode belajar di rumah dengan support dari sekolah/mentor. Metode ini khusus untuk yang tidak memiliki gadget dan/atau internet, karena menekankan pada pengawasan orang dewasa, inovasi kurikulum, dan bahan pembelajaran. Peran orang tua pun menjadi sangat penting di sini. Program ini dapat diterapkan dalam prakondisi.
Baca juga: Ratusan Orang Tua Serbu Kantor Kemendikbud, Tuntut Nadiem Batalkan PPDB DKI
3. Support Guided Community Learning, merupakan program bagi murid yang tidak punya gadget atau internet. Harus ada inovasi kurikulum, bahan pembelajaran, fasilitas, dan guru pengajar. Sekolah datang ke lingkungan anak, dan membentuk komunitas-komunitas. Guru juga diterjunkan ke lokasi. Bisa menggunakan kantor RW, RPTRA, atau lapangan olahraga di lingkungan tersebut.
4. New Normal School, merupakan program khusus untuk zona hijau, usia di bawah/di atas 17 tahun, dan Boarding School. Namun yang perlu menjadi catatan, sebelum sekolah di buka, harus pertimbangkan jumlah kasus di sekitar sekolah. Lakukan simulasi