Pakar Agraria Sayangkan Penunjukan AHY Jadi Menteri ATR/BPN oleh Jokowi
TIKTAK.ID – Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA) mengeklaim belum pernah mendengar Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY paham isu-isu agraria. Hal itu disampaikan usai Presiden Joko Widodo alias Jokowi melantik Ketua Umum Partai Demokrat itu sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional di Istana Negara, Jakarta pada Rabu (21/2/24).
“Secara singkat, sosok AHY belum pernah kita mendengar, mengetahui, dan paham soal masalah-masalah agraria,” ujar Ketua Majelis Pakar KPA, Iwan Nurdin, pada Rabu (21/2/24), seperti dilansir Tempo.co. Iwan mengatakan hal yang sama juga terjadi dengan penunjukan Menteri-menteri ATR/BPN sebelumnya.
Iwan menyebut Presiden Jokowi kerap menempatkan sosok yang kurang cocok dari sisi latar belakang sebagai Menteri ATR/BPN. Dia mencontohkan, mantan panglima atau ekonom cum politikus yang tidak memahami problem agraria. AHY sendiri adalah mantan Mayor TNI yang pensiun dini pada 2016 lalu. Iwan pun menilai hal itu mengakibatkan hasil kerja Kementerian ATR/BPN selalu biasa-biasa saja.
Baca juga : Anak Presiden Jadi Wakil Presiden, Gibran Ikuti Jejak Megawati?
“Bahkan jika memakai alat ukur capaian Reforma Agraria menurut Nawacita Jokowi, prestasi Kementerian ini di bawah target,” tegas Iwan.
Oleh sebab itu, Iwan menyayangkan penunjukan yang sering tidak sesuai. Padahal, Iwan menyatakan persoalan agraria di Tanah Air sangat serius dari sisi masalah dan bernilai strategis karena punya dimensi ekonomi, politik, dan hukum yang luas.
“Mestinya Kementerian ini diisi oleh sosok menteri yang mengenal masalah agraria, tata ruang, dan pertanahan dengan baik,” tutur Iwan.
Baca juga : PKS Bakal Gelar Musyawarah Majelis Syura Bahas Jadi Oposisi atau Koalisi
Dia menilai hal itu akan membuat masalah-masalah pertanahan dapat diurai dengan cepat.
Kemudian Iwan menganggap penunjukan AHY sebagai Menteri ATR/BPN di akhir masa Pemerintahan Jokowi lebih mengutamakan pertimbangan politik.
“Sebab, bila bersandarkan efektivitas Pemerintahan dalam mencapai target Reforma Agraria, lebih tepat mengangkat Wakil Menteri saja yang setidaknya sudah lebih paham,” terang Iwan.
Meski begitu, Iwan berpendapat AHY memiliki modal politik tersendiri melalui Partai Demokrat yang dia pimpin.
Baca juga : Ditanya Soal Rencana PDIP Jadi Oposisi Prabowo, Begini Tanggapan Jokowi
“Terutama anggota parlemen dan konstituen untuk memahami masalah dengan cepat,” jelas Iwan.
Sekadar informasi, jabatan baru AHY menandai kembalinya Demokrat ke Pemerintah usai berada di luar pemerintahan selama hampir 10 tahun masa Pemerintahan Jokowi.