TIKTAK.ID – Ketika Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyuarakan kebebasan berbicara dan memperingatkan Teheran agar tak melakukan sensor, plat form media sosial ternama Facebook malah melakukan kebalikannya. Platform media sosial milik Mark Zuckerberg ini mengakui menyensor postingan dukungan pro-pemerintah Iran yang diposting di Instagram terkait terbunuhnya Jenderal Soleimani oleh AS, seperti yang dilaporkan RT, Ahad 12 Januari 2020.
Instragram juga mengonfirmasi bahwa mereka menghapus semua postingan yang menyuarakan dukungan kepada Qassem Soleimani. Juru bicara Facebook mengaku sensor dilakukan untuk memenuhi sanksi Amerika dan hal itu menurutnya sepenuhnya dibenarkan. Instragram sendiri merupakan satu dari sejumlah platform media sosial yang tak diblokir di Iran. Platform ini telah menjadi tempat bagi banyak negara melampiaskan kemarahannya atas pembunuhan yang dilakukan Amerika kepada Soleimani.
Baca juga: Aktivis AS: Trump Ikut Bersalah atas Jatuhnya Pesawat Ukraina
Sensor oleh Facebook ini mendapat kecaman dari Federasi Jurnalis Internasional. Mereka mengutuk dan mengatakan upaya sensor sebagai suatu yang “belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah jejaring media sosial dan tertentangan dengan aktualitas media yang sesungguhnya”. Dalam suratnya ke Instragram, Asosiasi wartawan Iran atau Association of Iranian Journalists (AoIJ) Teheran mencatat bahwa baru-baru ini banyak akun media pemerintah Iran dihapus dan 15 wartawan disensor, padahal ini bertentangan dengan kebebasan berbicara seperti yang selalu diteriakkan Amerika dan Trump.
Halaman selanjutnya…