
TIKTAK.ID – Bjorka kembali buka suara di media sosial, mengenai dugaan pergantian posisi di Kabinet Presiden Joko Widodo (Jokowi).
“I received information from a friend who works at the palace, that mr president will soon replace the minister of communications and information technology, Johnny G Plate (Saya mendapat informasi dari seorang teman yang bekerja di Istana, kalau presiden akan segera mengganti Menkominfo Johnny G. Plate),” tulis Bjorka di situs Breached.to pada Kamis (15/9/22), seperti dilansir CNN Indonesia.
“Excellent, mr president, make sure the replacement is a tech-savvy person. Not an idiot from the party, politician, or armed forces, because all of that will be for nothing (Bagus, Pak Presiden, pastikan penggantinya adalah orang yang mengerti teknologi. Bukan dari partai, politisi, atau tentara, karena semuanya akan jadi tidak berarti),” imbuhnya.
Baca juga : Akhirnya KSAD Dudung Akui Ada Perselisihan dengan Jenderal Andika Pasca-Super Garuda Shield
Seperti diketahui, belakangan ini Kominfo menjadi salah satu sorotan selama Bjorka beraksi di ruang digital Tanah Air. Johnny selaku Menkominfo pun menjadi salah satu tokoh utama di panggung pertunjukan peretasan yang dibuat Bjorka. Ini sudah kali ketiga Johnny G. Plate mendapat serangan dari Bjorka.
Johnny sendiri menjadi orang pertama yang menerima doxing atau pengungkapan identitas yang dilakukan oleh Bjorka. Doxing itu dilakukan bertepatan pada hari ulang tahun Johnny, Sabtu (10/9/22).
Kemudian Kominfo sempat meminta peretas agar tidak menyerang ruang digital Indonesia. Pernyataan itu sontak mendapat ejekan dari Bjorka yang menyebut Pemerintah Indonesia idiot.
Baca juga : Diisukan Jadi Cawapres di 2024, Begini Respons Dingin Jokowi:
Sementara itu, aksi Bjorka di ruang digital Tanah Air mendapat dukungan yang cukup banyak dari warganet. Bukannya mengecam aksi peretasan dan doxing yang dilakukan Bjorka, warganet justru mendukungnya. Beberapa pakar menilai dukungan ini salah satunya akibat kekecewaan warganet pada respons Pemerintah terhadap kasus kebocoran data yang terjadi.
Lebih lanjut, tidak hanya menyatakan Jokowi bakal menurunkan Johnny dari jabatannya, Bjorka juga menyebut klaim Pemerintah terhadap identitas Bjorka merupakan omong kosong.
“Itu sepenuhnya omong kosong. Pemerintah Indonesia merasa sudah mengidentifikasi saya berdasarkan misinformasi dari Dark Tracer, yang telah memberikan layanan palsu kepada Pemerintah Indonesia. Mungkin anak ini sekarang telah ditangkap dan diinterogasi Pemerintah Indonesia. Untuk Dark Tracer, memberi informasi yang salah kepada sekumpulan idiot adalah dosa,” kata Bjorka.