TIKTAK.ID – Sedikitnya delapan orang tewas ketika seorang pria bersenjata melepaskan tembakan membabi buta di sebuah universitas di kota Perm, Rusia, kata para pejabat setempat.
Penyerang yang diduga adalah juga mahasiswa di universitas tersebut berjalan ke kampus pada Senin pagi (20/9/21) dan mulai melepaskan tembakan ke orang-orang.
Para mahasiswa dan dosen kemudian membarikade diri di dalam gedung universitas agar tetap aman. Sementara yang lain terlihat melompat dari jendela.
Hingga akhirnya polisi berhasil melukai dan menahan penyerang.
Insiden tersebut terjadi pada pukul 11.00 waktu setempat di Perm State University, yang terletak sekitar 1.300 kilometer di timur Ibu Kota, Moskow, di Ural.
Gambar video yang beredar di media sosial menunjukkan mahasiswa melemparkan barang-barang dari jendela gedung-gedung di kampus sebelum melompat untuk melarikan diri dari pelaku penembakan.
Potongan cuplikan mahasiswa yang melompat keluar dari jendela ini disiarkan di TV Rusia.
Beberapa laporan mengatakan pria bersenjata itu telah menulis status di media sosial bahwa dia bertindak sendiri dan tidak memiliki motif politik atau agama.
Salah satu profesor universitas, Ivan Pechishchev mengatakan kepada BBC bahwa dia melihat mahasiswa berlarian dari sebuah gedung, dan orang-orang melompat keluar dari lantai dua saat dia pergi ke kelas.
“Mereka melompat keluar dengan ngeri, berteriak,” katanya. “Salah satu mahasiswa mengatakan kepada saya bahwa ada penembakan. Saya mendengar letusan, semua orang mulai berhamburan ke arah yang berbeda. Saya pergi ke mahasiswa saya di gedung kedua dan terus mendengar letusan.”
Menurut Prof Pechishchev, ada sekitar 10 bangunan di kampus Universitas Perm, dan dinas keamanan segera memblokir semua bangunan dan lorong di kampus tersebut.
Universitas Perm memposting pesan di jejaring sosial yang mendesak agar mahasiswa yang berada di gedung untuk tetap berada di ruang kelas.
“Ada sekitar 60 orang di dalam kelas. Kami menutup pintu dan membarikade dengan kursi,” kata seorang mahasiswa, Semyon Karyakin, kepada kantor berita Reuters.
Sebelumnya, tepatnya pada awal tahun ini, seorang pria bersenjata berusia 19 tahun melepaskan tembakan di sekolah lamanya di kota Kazan, Rusia tengah, menewaskan sembilan orang.