Video yang dipublikasikan di media sosial menunjukkan para pendukungnya bersorak dan meneriakkan nama Morales sambil mengibarkan bendera masyarakat adat, dan memainkan musik dengan alat musik tradisional.
Presiden Fernandez mengatakan kepada kerumunan bahwa kekacauan pemilihan di Bolivia mengingatkan semua orang Amerika Latin terkait pentingnya solidaritas regional.
“Kami adalah bagian dari bangsa yang besar,” katanya. “Kami tidak ingin negara untuk beberapa, kami ingin negara untuk semua. Ini adalah tugas kita semua untuk membela orang-orang yang terancam.”
Di sisi perbatasan Bolivia, di Villazon, kerumunan yang jauh lebih besar sudah menunggu untuk menyambut mantan pemimpinnya yang diasingkan itu.
Morales kemudian ikut dalam upacara pemberkatan Pribumi sebelum beranjak untuk berpidato di depan kerumunan besar yang berkumpul di kota perbatasan.
Setelah 11 bulan pemerintahan sementara, Arce, 57, memenangkan pemilihan pada bulan Oktober dengan telak dan dilantik sebagai presiden pada Minggu kemarin dalam sebuah upacara di kota dataran tinggi La Paz di depan para Kepala Negara dari Argentina, Paraguay, Kolombia dan Spanyol, serta pejabat senior dari Chili, Iran, dan Presiden Venezuela, Nicolas Maduro.