Pemerintah menargetkan pembangunan industri petrokimia selesai dalam tiga hingga empat tahun.
Sebelumnya, Presiden menerangkan nilai impor produk petrokimia mencapai Rp 317 triliun. Diperlukan investasi untuk mendirikan industri petrokimia di dalam negeri untuk memproduksi barang subtitusi impor sehingga dapat memperbaiki kondisi neraca perdagangan Indonesia.
Ahok menyatakan siap membantu mengatasi defisit dengan mengawasi dan membenahi tata kelola manajemen Pertamina. Ahok mengatakan dirinya sebagai Komisaris Utama Pertamina tidak mengurus bisnis Pertamina, melainkan manajemen. Sementara Nicke sebagai Direktur Utama yang mengurus bisnis Pertamina.
Baca juga: Fahri Hamzah Puji Jokowi Berani Pasang Badan Berlakukan Revisi Undang-Undang KPK
Nicke mengaku juga membahas perkembangan industri energi dan petrokimia dengan Jokowi. Salah satunya kesiapan biodiesel B30.
“Kita sampaikan mengenai kesiapan untuk penerapan B30. Jadi kita akan jalankan, penerapan B30 sudah siap di semua Terminal Bahan Bakar Minyak dan semua SPBU,” kata Nicke.
Tak hanya itu, Nicke juga melaporkan progres pembangunan kilang minyak dan sejumlah pabrik petrokimia. Selanjutnya Nicke membahas penerapan digitalisasi SPBU. Hal itu dilakukan agar bisa memonitor penyaluran BBM subsidi.
Baca juga: Sindir Zulkifli Hasan Soal Dukungan Tanpa Syarat untuk Jokowi, Amien Rais: Saya Menangis