TIKTAK.ID – Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta Kepala Daerah tidak buru-buru menutup wilayah dalam mengendalikan pandemi virus Corona (Covid-19). Menurut Jokowi, pengendalian Covid-19 dapat dilakukan dengan strategi intervensi berbasis lokal.
“Strategi intervensi berbasis lokal. Untuk intervensi pembatasan berskala lokal, hal ini penting sekali dilakukan. Untuk itu, sekali lagi, jangan buru-buru menutup wilayah, menutup sebuah kota, atau sebuah kabupaten,” ujar Jokowi saat membuka rapat terbatas soal “Laporan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional” yang disiarkan daring melalui akun YouTube Sekretariat Presiden, seperti dilansir CNNIndonesia.com, Senin (14/9/20).
Jokowi mengatakan penerapan strategi intervensi berbasis lokal ini dilakukan secara berjenjang hanya di wilayah yang termasuk zona merah mulai dari tingkat RT, RW, dan desa. Ia pun meyakini cara tersebut lebih efektif karena tak seluruh wilayah di suatu daerah termasuk zona merah.
Baca juga : Jubir Istana Unggah ‘Enggak Bisa Kerja Maunya Ribut Aja’, Sentil Airlangga?
“Penanganannya lebih detail dan bisa lebih fokus. Sebab, dalam sebuah provinsi, misalnya ada 20 kabupaten/kota, tidak semua berada di posisi merah semua, sehingga penanganannya tentu saja jangan digeneralisir,” tutur mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
Jokowi menyatakan dalam satu daerah ada wilayah yang termasuk zona kuning atau hijau yang berarti risiko rendah penularan Covid-19. Oleh karena itu, ia meminta agar Kepala Daerah selalu melihat data sebaran sebelum menerapkan kebijakan pembatasan di wilayahnya.
Ia juga meminta agar segala keputusan dalam merespons penambahan kasus baik di provinsi, kabupaten, maupun kota, tetap berbasis pada data sebaran. Dengan begitu, kata Jokowi, intervensi yang diterapkan akan berjalan efektif.
Baca juga : Ternyata Anies Baswedan Sempat Dipanggil Jokowi Sebelum Umumkan PSBB Jilid 2
Halaman selanjutnya…