TIKTAK.ID – Memasuki liburan musim panas, Uni Eropa mulai membuka perbatasan dan mengizinkan 14 negara yang warganya dianggap “aman” pada 1 Juli nanti, meskipun bayang-bayang ancaman pandemi masih tetap ada.
Dari 14 negara itu, antara lain adalah Australia, Jepang, Maroko, dan Korea Selatan. Eropa mengecualikan Amerika, Brasil dan China, tulis BCC, Senin (29/6/20).
Eropa masih bisa mempertimbangkan untuk memasukkan ke daftar negara yang diperbolehkan masuk hanya jika Pemerintah China menawarkan timbal balik bagi pelancong Eropa yang akan berkunjung ke Beijing, kata para diplomat.
Sementara bagi negara anggota Eropa, kontrol perbatasan telah dicabut dan mereka dapat bepergian ke berbagai wilayah di Eropa. Hanya saja, khusus untuk wisatawan Inggris, aturannya dibicarakan terpisah dan masuk dalam kategori negosiasi Brexit.
Sampai masa periode transisi Brexit berakhir pada 31 Desember nanti, warga Inggris masih diperlakukan sama seperti warga negara Eropa lainnya. Maka selama liburan musim panas ini, warga Inggris dan keluarganya bebas untuk melancong melintasi perbatasan negara-negara Eropa.
Daftar negara “aman” masuk ke Eropa saat ini masih dimungkinkan untuk ditambahkan beberapa negara seperti Aljazair, Australia, Kanada, Georgia, Jepang, Montenegro, Maroko, Selandia Baru, Rwanda, Serbia, Korea Selatan, Thailand, Tunisia dan Uruguay.
Editor BBC Eropa, Katya Adler, mengatakan prosedur tertulis Uni Eropa untuk memformalkan daftar, dan kriteria yang digunakan negara-negara dinilai aman atau tidak, harus diselesaikan pada tengah hari pada Selasa ini.
Meski hampir memenuhi kata sepakat untuk membuat daftar negara “aman”, sejumlah hal masih dipertentangkan. Antara lain seperti Spanyol yang menginginkan mendorong sektor pariwisata, namun dengan tetap bermain aman, sebab mereka telah mengalami masa pahit terpuruk karena Covid-19. Sedang negara lain seperti Yunani dan Portugal, yang negaranya bergantung kepada pariwisata, tak terlalu takut dengan Covid-19.
Laporan pekan lalu mengatakan negara-negara anggota memiliki dua daftar negara “aman” yang berbeda.
Situs web Politico mengatakan satu negara disebut aman jika memiliki kurang dari 16 kasus Covid-19 per 100.000 orang dan yang lainnya hingga 20 kasus, yang meliputi Kanada dan Turki.
The New York Times mengatakan daftar itu akan ditinjau kembali setiap dua minggu, sehingga Amerika dapat ditambahkan kemudian.
Kriteria lain yang juga dipertimbangkan adalah timbal balik dan tautan kepada Uni Eropa. Prancis menginginkan Eropa hanya memberikan akses ketika negara itu memberi timbal balik ke negara-negara lain. Sedang Spanyol mengatakan ingin membuka kembali perbatasannya dengan negara tetangga, seperti Maroko.
Awal bulan ini Komisi Eropa juga menekankan bahwa membuka kembali perbatasan dengan negara-negara non-Uni Eropa di Balkan Barat adalah prioritas utama yang akan dimulai 1 Juli. Namun, anggota Uni Eropa Kroasia mengumumkan pada hari Rabu lalu bahwa pelancong dari Serbia, Kosovo, Bosnia dan Makedonia Utara semua harus menjalani isolasi diri 14 hari lebih dulu, karena peningkatan infeksi Covid-19 di negara mereka.