“Anies, keluar. Sini temui kami di sini,” teriak Dewi Tanjung.
Kemudian suasana semakin memanas. Peserta aksi melempar sejumlah benda, seperti panci, kaleng, hingga botol air kemasan ke arah Satpol PP dan Pamdal Balai Kota. Namun, aksi anarkis pendemo hanya berlangsung sekitar 10 menit. Setelah itu, situasi kembali kondusif.
Meski demikian, massa aksi menuding petugas Satpol PP dan Pamdal Balai Kota telah menangkap salah satu rekan mereka yang sebelumnya memaksa masuk ke Balai Kota.
“Mana Ketua Pamdalnya? Keluarkan teman kami,” teriak Dewi Tanjung.
Baca juga: Demokrat Sebut Anies Nikmati Hasil Kerja Ahok untuk Cegah Banjir
Ini bukan kali pertama kelompok massa yang selalu mengenakan kaos oranye itu menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor Anies. Sebelumnya pada 19 Februari 2020, massa juga menggelar aksi serupa di depan Balai Kota Jakarta.
Saat itu, unjuk rasa sempat memanas lantaran Anies tak mau keluar menemui pendemo, sehingga mereka melampiaskan kekecewaan dengan melempari petugas menggunakan tomat. Bahkan, mereka juga berusaha melompati pagar kantor Anies untuk merangsek masuk ke dalam Balai Kota.
Baca juga: Anies Malah Larang Warganya yang Terpapar Corona ke RS, Kok Bisa?
Selang seminggu kemudian, tepatnya pada 26 Februari 2020, massa aksi juga menggelar demo di depan Balai Kota.