Padahal, Pemerintah Indonesia baru saja menurunkan harga BBM non-subsidi di awal 2020 ini. Bhima memprediksi jika Perang Dunia Ketiga meletus, harga BBM bisa naik lagi, khususnya non-subsidi karena bergantung pada tren harga minyak dunia.
Bhima menyebut kenaikan harga minyak berimbas pada inflasi dan daya beli masyarakat tertekan, yang ujung-ujungnya mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Ia memperkirakan inflasi akan lebih tinggi dibanding 2019, dan pertumbuhan ekonomi merosot di bawah 4.8%.
Sementara dampak lain akan menimpa pasar keuangan, yakni volatilitas yang membahayakan ekonomi dalam jangka panjang. Bhima menyatakan investasi seperti surat berharga bisa sangat berisiko sehingga investor memilih bermain aman. Misalnya dengan membeli dolar atau emas, karena harga emas dunia telah naik 2,19% dibandingkan tahun lalu dan dolar index menguat tipis 0,51% dalam sepekan terakhir.
Baca juga: AS Bunuh Jenderal Iran Qassem Soleimani, World War 3 dan WWIII Trending Topic
“Investor akan semakin takut berinvestasi ke pasar negara berkembang,” tutur Bhima.
Sebelumnya, serangan terhadap Qassem diakui oleh AS atas perintah Presiden AS, Donald Trump. Trump berdalih penyerangan itu untuk “melindungi personel AS di luar negeri” seperti yang disampaikan oleh pihak Pentagon setelah kejadian.
Pihak Iran tak tinggal diam dan mengancam akan melakukan pembalasan. AS juga melalui Trump secara terbuka menyatakan sudah membidik 52 lokasi di Iran bila Iran melakukan serangan balasan.